Tuesday, April 23, 2013

Jurusan Filsafat - Sebuah Dilema

Yak, thanks to Yusuf Cassava.. Eh Gastava dink :D karena dia membangkitkan ide menulis artikel yang baru. Ide ini benar-benar muncul dari dalam benak Author sendiri lhoh pemirsa, setelah ada stimulus dari Yusuf ini :D. Dan untuk intronya, di atas ini adalah gambar anak-anak jurusan Filsafat UI angkatan 2011. Yak, alias temen-temen sejurusan Author..


Hmm, ceritain apa dulu ya ? Gambar dulu deh, kan udah nyambung aja. Baik, jadi itu foto waktu kami seangkatan yang berjumlah 43 orang sedang melaksanakan inisiasi di sebuah villa di Puncak, Bogor. Yang ikut sih nggak 43 orang, udah ada 1 orang yang pergi meninggalkan jurusan ini, namanya.. yah kalian nggak kenal lah.. Juga ada beberapa anak yang nggak ikut inisiasi lantaran menganggap hal ini nggak penting, udah berniat pindah jurusan, males, ada urusan, daaannn sebagainya. Sebut saja.... ah sudahlah gak ada gunanya juga kalian tahu.. #kyaaaa ampun jangan lempari sayaa x_x

Oke, jadi kita langsung masuk ke inti permasalahan aja. Si Cassava, eh Gastava intinya nanya-nanya gue kan. Inti pertanyaannya : Filsafat itu apa sih ? Kenapa kakak masuk filsafat ? Prospek kerjanya apa kak ?

Oke, hal ini membuat gue dilema. Dan gue yakin, kebanyakan, most of us the philosophy student, kebingungan dan kelabakan kalo ditanyain pertanyaan menohok kea gini.
Well, kenapa sih ? 
Alami sendiri dulu deh gimana rasanya jadi mahasiswa Filsafat.

Gini nih, kalo dilihat dari daftar Passing Grade buatan berbagai Bimbel, tentu jurusan Filsafat UI memasuki deretan bawah di bagian rumpun sosial. Yap, there's no denying it. Sangaaaattt jauuhhh dibandingkan KOMUNIKASI yaaa.. Okeee, emang jauhhhhh banget sama KOMUNIKASI yang banyak banget saingannya ituuu.. -_- nah lhoh kenapa gue jadi sensi sendiri sih x_x
Yak, dan ditambah lagi, banyak sekali kelompok masyarakat yang nggak tau nih filsafat itu apa. Padahal di setiap jurusan ilmu apapun, pasti belajar filsafat. Karena apa ? Karena Filsafat adalah induk dari segala ilmu. Semua ilmu itu asalnya adalah dari Filsafat. Yang pada era kontemporer ini, ilmu-ilmu sudah makin mandiri dan membentuk disiplin ilmunya sendiri tanpa butuh 'emaknya' yakni si Filsafat.

Iya ! Coba aja lihat, Psikologi dulunya adalah studi filsafat yaitu Philosophy of Mind. Psikoanalisa didatangkan dari pemikiran Sigmund Freud. Karl Marx sama Adam Smith yang nantinya jadi raksasa di Ekonomi juga seorang pemikir. Kalian tahu Thomas Hobbes, John Locke, sama Jean Jacques Rousseau ? Mereka yang turut membangun rumpun Sosiologi, Antropologi dan kawan-kawannya menjadi mandiri. Mau belajar Sejarah ? Gak bisa lepas dari Hegel berkat dialektikanya. Teori-teori dalam Biologi ? Siapa yang nggak kenal sama Charles Darwin ? Socrates - Plato - Aristoteles ? Wogh itu sudah bagaikan Tri Murtinya Hindu deh.. Apalagi Logika warisan Aristoteles yang membuat kalian sampe sekarang tetap belajar matematika..
Dan kalian tahu apa yang membuat Amerika menjadi luar biasa ? Oh tentu karena peran filsafat juga.. Terutama pemikiran Pragmatisme yang dikembangkan Dewey dkk.

Jadi, kurang apa lagi ? Semuanya dipelajari oleh Filsafat. Ada Filsafat Sosial, Filsafat Manusia, Filsafat Agama, Filsafat Islam, Filsafat Modern, Filsafat Kontemporer, Filsafat Budaya, Filsafat Bahasa, Filsafat Fisika, Filsafat Timur, Filsafat Yunani, Filsafat Hukum, Filsafat Pendidikan, bahkan Filsafat KOMUNIKASI juga ada !

Huh kenapa jadi gerah lagi nih ? Kipas ! Mana kipas ??!

Nah masalahnya, di balik kerumitan Filsafat, dunia kerja dan masyarakat luas terutama masyarakat Indonesia masih belum memandang lulusannya dengan dua buah mata, alias masih sebelah mata, kadang yang kanan, kadang yang kiri. -_- Hal ini karena stigma Positivisme yang menganggap bahwa suatu bidang hanya dapat ditangani secara efisien melalui metode-metode tertentu. Jadilah ya perusahaan-perusahaan lebih mencari orang yang lebih kompeten di bidangnya. Orang Filsafat belajar Hukum, orang Hukum juga belajar Hukum. Ketika daftar di tempat yang sama dengan posisi yang sama, tentu HRD perusahaan lebih memilih orang Hukum karena label yang mereka miliki sudah kinclong duluan. Iya lah ! Kalo gue yang jadi HRD nya gue juga bakal milih orang Hukum yang lebih kompeten. Pun begitu dengan Ekonomi, dan bidang-bidang lainnya.

Jadi apa bidang Filsafat ? Gak ada prospek donk ? Terus kenapa dulu gue masuk Filsafat ?

Jujur nih ya, dulu gue masuk Filsafat karena ketidaksengajaan aja. Yah, asal gitu aja lah milih jurusan. Soalnya, dulu waktu SMA, nggak ada bayangan untuk masuk jurusan tertentu. Apa sih ? Soalnya gue udah punya pra anggapan bahwa jurusan semasa kuliah dan lapangan pekerjaan yang kita lakoni nanti tidak akan selalu sesuai, dan malah kebanyakan menyimpang dari major nya. Yah lihat aja lah anak IPA masuk kuliah jurusan Manajemen, anak IPS masuk Bioteknologi, dan kalian tau sendiri sekarang anak Teknik juga banyak yang kerja di Bank. Anak Sastra bisa kerja di Rumah Sakit, dan bahkan anak Filsafat bisa jadi ARTIS ! Wakakakaka.. Iya tuh liat aja mbak Dian Sastro.. Hihihihi

Oke, jadi karena itulah gue memutuskan untuk masuk Filsafat. Yah aspek lain sih karena gue pengen UI nya. Pengen aja cita-cita dari dulu pengen ke UI. Entah nggak ada bayangan untuk masuk PTN yang ada di wilayah Jawa Timur tempat asal gue. Gatau, tak bisa dijelaskan deh, yah kalian ngerti lah ini dari dalam diri masing-masing sih..

Dan untuk prospek kerja. Setelah gue masuk di Filsafat, lalu belajar selama 2 tahun dan masih akan berlanjut 2 tahun lagi, maka gue dapat kesimpulan. Bahwa memang benar apapun jurusannya, kalau serius pasti bisa kok dapet pekerjaan impian. Meski nggak pada bidangnya ya. Misalkan kalian anak Sastra, tapi masuk Sastra nya itu karena kesasar, padahal pengennya masuk Ilmu Komputer biar bisa programming sesuatu lah ya. Kalau memang benar passion kalian di Komputer-komputeran, nggak ada salahnya kok anak Sastra belajar otodidak tentang komputer. Malah ada poin plusnya, bisa dua-duanya kan.
Nah, pun begitu dengan jurusan-jurusan di UI, termasuk Filsafat. Senior-senior gue lapangan pekerjaannya sangatlah beragam. Dari yang businessman, pengacara kondang, dosen, artis, penyanyi, penulis buku, seniman, programmer, kerja di perusahaan tambang, konsultan, dan masih banyak lagi. Kalau mau tekun dan bener-bener berfilsafat, mendingan sekalian nyebur aja nerusin S2 Filsafat di dalam maupun luar negri dan jadilah Dosen, atau penulis/peneliti juga bisa.

Nah, jadi apa dilemanya ?

Tentu kami sebagai mahasiswa Filsafat seringkali dihantui rasa cemas akan jadi apa kita kelak. Tidak seperti anak-anak jurusan lain yang memang sudah punya tujuan di satu atau beberapa titik. Titik tujuan anak Filsafat tidaklah satu maupun beberapa, namun SEMUA titik. Namun karena cakupan kami yang begitu luas, justru karena itulah seringkali kami merasa kebingungan menentukan titik tujuan kami.
Dan gue yakin most of us, masuk filsafat bukan karena pilihan pertama dan minat pribadi, namun pasti lebih banyak yang karena kesasar dan pilihan kesekian. Namun ketika kami sudah terjebak di dalamnya, kami nggak pengen keluar dari jebakan ini. Kenapa ? Karena dengan berfilsafat maka kita lebih wiser dan mengetahui banyak hal. Apa yang biasa dianggap normal bagi masyarakat luas akan dipertanyakan kembali oleh anak-anak filsafat, apa yang biasanya tabu, bisa dipertanyakan dan diungkapkan ke permukaan.


Begitu ada pertanyaan menohok seperti yang dilontarkan Cassava, dilema yang terjadi adalah : Apakah gue harus jawab sejujur-jujurnya ataukah gue harus manipulasi sedemikian rupa agar banyak yang tertarik dengan Filsafat ( jadi junior gue jadi nambah, peminat Filsafat naik, pamor dan gengsi kita naik juga ) ?
Karena kalau gue harus jawab sejujur-jujurnya dan seobjektif mungkin, kenyataan jurusan Filsafat ya kea gitu tadi yang gue jelasin panjang lebar : sering dituduh Atheis, dianggap sinting, direndahkan karena Passing Grade golongan bawah, prospek ga jelas, banyak yang kesasar, pelajarannya susah tapi lulusannya merana, dan seterusnya-dan seterusnya.
Dan kalau gue jawab dengan manipulasi ini itu, kasihan anak-anak yang tanya ke gue donk ntar kalo beneran masuk di Filsafat ternyata mereka nyalahin gue karena ga sesuai omongan. Gue ntar dicap sebagai pembohong dan pembual besar di abad 21. Mampuslah gue mau ditaroh mana muka WTP..

Nah, apakah sudah terjawab saudara-saudara ?
Masuk jurusan Filsafat adalah tantangan yang sungguh begitu berat. Di satu sisi kalian harus tahan derita pelajaran yang memang susah, di satu sisi lagi beratnya materi tidak menentukan masa depan kalian akan cerah ( meskipun jurusan apapun juga gak bakal menjamin kalian sukses sih ). Di saat anak-anak jurusan lain nyaman dengan domain mereka yang sudah pasti, orang-orang yang masuk filsafat mengambil resiko yang begitu besar dan berusaha menerangi orang-orang jurusan lain dengan pemikiran-pemikiran bijak mereka. ( cieilah bahasa gueee >u< )

Dan sebenernya, masuk filsafat bukanlah berarti kalian langsung MaDeSu. Kalo kalian nggak berusaha ya pastilah ya MaDeSu. Di jurusan apapun juga pasti MaDeSu kalo asal-asalan aja belajarnya.
Semoga stigma buruk masyarakat terhadap jurusan kami segera pudar dan menjadi positif sepositif-positifnya..
Hihihihi, baiklah gue tunggu kalian di Filsafat UI ! Tahun ini angkatan gue lhoh yang jadi mentor Maba 2013 :D

Written by :
Kumara Ranudihardjo
At UI central library
Finishing his promise to Cassava
23042013-15:47

17 comments:

  1. Kereenn, jadi tertarik nihh /walaupun masih smp/ haha. Thanks yaa;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya elisaaa, makasih banyak ya udah nyempetin baca :D
      masih SMP ya km ? wah, semoga dapat memberi pencerahan aja ya nanti kalo mau milih perguruan tinggi dan jurusannya kalo sudah saatnya lulus SMA :D sukses terus bt km :D

      Delete
  2. Sangat menginspirasi. Terima kasih.
    Saya siswi kelas 2 sma, beberapa hari terakhir teman2 saya sibuk membicarakan jurusan yang akan mereka ambil di kelas 3. Mereka telah mantap dg jurusan mereka dan percaya jrusan tsb akn mengantarkan mreka pada kesuksesan.
    Saya bahkan belum bisa menemukan apa yang benar2 saya sukai. Saya sangat tertarik untuk belajar filsafat dan sejarah. Walaupun belum benar2 meneruskan passion saya disana.
    Cita2 saya banyak sekali, dan saya tidak tahu harus mulai dari mana.
    Tapi penting untuk dikatakan, jika saya sudah mulai belajar filsafat saat saya kira2 8 th, bersama kakek saya di perpustakaan kecilnya. Dan sampai sekarang saya masih mencintai penjelasan singkat beliau, sampai2 saya membaca buku Dunia Sophie sebanyak 3 kali, untuktetap menyegarkan ingatan saya pada momen2 itu. Saya pernah bilang pada ortu saya untuk ttg hal ini, tp sperti yg kk katakan, mereka menganggap rendah pilhan it, dan menawarkan jurusan lain yg katanya lebih menjanjikan, sperti HI.
    Cita2 terbesr saya adalah keliling dunia. Ortu saya bilang, cita2 it akan lebih mudah terwujud apabila saya mengambil HI, tp saya tidak bisa melakukan apa yg tdk saya sukai, saya tdk suka pembelajaran spt it.
    Sebagai orang yang pernah berada pada situasi dilema dan telah menjalani rumitnya labirin liku2 hidup, saya butuh saran kakak. Jika saya mengambil jurusan filsafat, apakah saya bisa mendapatkan sebuah (katakanlah) pekerjaan yg bsa membantu saya mewujudkan cita2 terbesar saya?
    Sekali lagi terima kasih banyak atas kesediannya membaca komen panjang ini.
    I bid you good day sir,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo dek, super sekali ya komen kamu. Aku seneng banget bisa ikut bantu menginspirasi. Dan perlu km tau, cita-cita terbesar kita sama ! Hahaha, aku pengen banget keliling dunia dan sekarang aku sedang berusaha menggapainya. Filsafat UI nggak bikin cita-citamu terbengkalai kok.
      Gini deh. Kamu masuk HI, bisa keliling dunia. Kamu masuk Filsafat, bisa keliling dunia, bahkan kamu nggak kuliah pun, bisa keliling dunia. Pada dasarnya semuanya memiliki kesempatan yang sama.
      Mungkin yang dimaksudkan ortu km, dengan masuk HI kamu bisa lulus dan kerja di kedubes, yang otomatis kerja ke luar negeri gampang. Tapi hei tunggu dulu ! Kamu jadi artis misalkan, dapet uang banyak, biaya ke lluar negeri gampang kan ? Kamu masuk ekonomi misalkan, lulus dan kerja di perusahaan top 10, duitnya banyak, ke luar negeri aja. Kamu kuliah di sastra Jawa ? Ada kok beasiswa untuk studi ke luar negeri ! Dan sekarang ini, penulis WTP ini sedang dalam proses melamar program exchange ke luar negeri khususnya Korea dan Jepang. Yak, penulis yang terjun di jurusan Filsafat ini dek ! Aku ! Hahahah.. Tapi doakan aja ya semoga aku lolos nanti..
      Jadi sebenarnya semua pillihan yang kamu ambil nantinya nggak bakal mengerutkan cita2mu keliling dunia. Tergantung niat dan usaha serta doa kamu aja. Nggak ada yang nggak mungkin bagi orang yang bersungguh-sungguh. Nggak mungkin kan pihak rektorat UI ngomong ke kamu "kamu nggak boleh exchange karena kamu filsafat". Nggak mungkin kan ? Atau nggak mungkin juga "Kamu nggak boleh kerja di kedubes karena kamu filsafat".. Hei, nggak ada yang kayak gitu ! Filsafat justru bisa masuk ke bidang pekerjaan apapun lhoh.. Hahaha, mungkin itu dulu ya, kalo nanya silahkan aja :D lebih enaknya via media lain seperti Facebook atau lainnya :D salam sukses yaa

      Delete
  3. Kepada kakak-kakak mahasiswa filsafat UI, saya mohon doanya semoga saya masuk dan diterima sebagai mahasiswa filsafat UI tahun 2014 ini. Aamiin ya Rabb.. terimakasih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gema. Kamu aku doain bisa lolos sesuai dengan harapanmu dan kebaikan km aja. Kalau bagi Tuhan ternyata km lebih baik di ekonomi misalkan, jalani aja. Aku hanya berdoa yang terbaik aja buat km, kalo pilihanmu mantep banget di filsafat UI ya aku doakan semoga berhasil juga. :D salam sukses yaa :D kalo mau nanya-nanya silahkan..

      Delete
  4. Holla, aku juga mau masuk filsafat UI tahun inii, mohon doanya kakak-kakak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, amin.. semoga km sukses selalu ya bunga, apapun yg kamu pilih, jangan ragu asalkan itu sudah cocok dgn hati nurani mu sndiri yaa :D tetep semangat, gak peduli orang bakal ngomong apa, just walk away and keep smile :D

      Delete
  5. Trimakasih postingannya. Membuat saya tambah yakin masuk filsafat meski sana sini bilang prospek susah dan mereka juga banyak yang bilang anak anak filsafat itu anak anak gila. Ah saya cuek dan malah saya beranggapan bahwa mereka yang gila soalnya mereka tidak tau apa sih filsafat itu jadi mereka berkata seperti itu. Minta doanya semiga saya dapa lolos di FILSAFAT UGM 2014 :)
    SALAM KENAL DARI SAYA YUNNI :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya salam kenal yunni, :D wah mau filsafat UGM ya ? nanti bisa saling sharing ya sama anak2 filsafat UI. biasanya juga kami suka diskusi bareng jg kok sm anak dr UGM sama STF driyarkara :D tenang yunni, meskipun kita dikatain gila, tapi kita menemukan kebenaran dalam filsafat :D hehehhe semangat yaaa

      Delete
  6. Trimakasih postingannya. Membuat saya tambah yakin masuk filsafat meski sana sini bilang prospek susah dan mereka juga banyak yang bilang anak anak filsafat itu anak anak gila. Ah saya cuek dan malah saya beranggapan bahwa mereka yang gila soalnya mereka tidak tau apa sih filsafat itu jadi mereka berkata seperti itu. Minta doanya semiga saya dapa lolos di FILSAFAT UGM 2014 :)
    SALAM KENAL DARI SAYA YUNNI :)

    ReplyDelete
  7. iya afib, udah kan ya :D hahahaha maap telat ya balesnya di sini, heheheh smoga km bisa masuk ke jurusan yg km pengenin ya, dan yang terbaik selalu untuk kita smua.. :D semangattt

    ReplyDelete
  8. Tepat sekali....... deskripsinya sangat filosofis.... adanya kamu membuat adaku semakin berada.... makasih....

    ReplyDelete
  9. sangat menginspirasi kak, doain iya kak biar masuk UI 2014 ini, aku ambil sastra arab kak, kalo ilmu filsafatnya ambil di ugm, itu juga sempet ditentang sama ortu, tapi setelah aku jelasin gitu mereka bisa menerima akhirnya,sukses terus iya kak buat kaka kedepannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih sudah membaca fahmi. semoga ketemu di FIB UI 2014 ya nanti kita sefakultas. Sukses selalu juga buat km :D Senang bisa berbagi dan menginspirasi :D

      Delete
  10. Hai kakak~ Saya adalah murid SMA kelas XII yang masih galau dengan jurusan apa yang mau dipilih pas kuliah nanti. Saya punya minat untuk mengamati sekeliling saya--karakter orang, pola pikir, hingga isu-isu yang sedang berkembang. Saya berpikir untuk masuk jurusan Psikologi. Lalu saya baca beberapa artikel tentang jurusan Filsafat, dan saya langsung ngerasa kalo jurusan ini keren banget :D

    Yang jadi pertanyaan, gimana cara meyakinkan orangtua saya kalau saya bisa "makan" dari jurusan ini? Soalnya orangtua saya adalah tipe yang ingin mendapati anaknya punya pekerjaan yang "pasti" dan mapan. Dan saya tidak menyalahkan itu, karena itu bukti kepedulian mereka kepada saya. Tapi ya itu, gimana cara ngomongnya ke orangtua -_-

    ReplyDelete