Membentuk sesuatu yang kita inginkan, meski di dalam mimpi,
merupakan hal yang sangat menyenangkan. Kata Agnes Monica sih Dream, Believe, Make it Happen. Banyak
orang yang
ingin mencapai kesuksesan seperti Agnes Monica, di bidangnya
masing-masing tentunya. Dan oleh karena itu mereka mulai update di Bio Twitter
mereka kalimat-kalimat pamungkas Agnes. Ya, mereka menggunakan quote dari Agnes untuk menyemangati mereka sendiri,
supaya proses menuju kesuksesan mereka semakin massive.
Gue, juga salah seorang yang ingin sukses di dunia ini.
Sukses yang gue ingin capai bukan di bidang tertentu. Sukses bagi gue adalah
berhasil mencapai sesuatu yang gue pengen. Gue nggak pernah dari jaman SD sampe
sekarang, bermimpi, bercita-cita, memiliki sebuah profesi tertentu. Ketika
ditanya oleh form pendaftaran lomba x,”Apa cita-citamu ?” selalu gue dihadapkan
pada kebingungan. Dan pada akhirnya gue berbohong. Gue menulis profesi-profesi
elite selayaknya orang-orang tulis dan impikan di khayalan mereka : dokter,
pramugara, polisi, businessman, politisi, dosen, and the list goes on. Yang gue
tulis di form tersebut adalah konsultan. Benar memang, tapi juga tidak
sepenuhnya benar.
Gue nggak pernah pengen menjadi “profesi x”. Yang ingin gue
capai dalam hidup ini adalah gue pengen keliling dunia. Itu aja. Gue pengen
melihat dunia ini, seluk beluknya, segala isinya, yah meski tidak semua, paling
tidak hampir seluruhnya pengen gue lihat. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa
untuk melaksanakan cita-cita itu, gue butuh uang yang cukup untuk bisa
mengatasi biaya-biaya selama berpetualang itu. Yang otomatis gue peroleh dengan
cara cari duit, kerja.
Gue, juga termotivasi dengan orang-orang yang sukses
meskipun tidak sejalan dengan bidang gue. Misalnya atlet, penyanyi,
businessman, peneliti, politisi, dll. Kesuksesan mereka tentu diiringi dengan income yang cukup baik pula. Meski uang bukan ukuran
kesuksesan,tapi bagi sebagian besar masyarakat, uang tetap menjadi patokan.
Di sisi lain, ukuran kebahagiaan gue adalah ketika gue
berhasil mencapai apa yang gue pengen. Payung besarnya tentu saja keliling
dunia, bisa ke negara ini, ke negara itu, daerah ini, daerah itu, foto-foto,
dan seterusnya. Ketika gue udah bisa melakukannya, gue harap gue bisa bahagia –
karena gue belum mencapai satupun darinya. Entah, apakah nanti misalnya jika
gue berhasil ke Eropa misalkan, gue bisa aja merasa biasa aja, atau tercapai
rasa bahagia itu.
Tapi yang pasti, apa yang menggebu di dalam hati adalah hal
itu : perasaan ingin mencoba menjejakkan kaki di tanah lain. Rasa penasaran
aja, nggak lebih. Mencoba budaya di tempat lain, karena landasan penasaran aja,
nggak lebih.
Kontrasnya, meski gue juga bilang uang bukanlah patokan,
tapi apapun yang gue inginkan selalu membutuhkan uang sebagai alat tukarnya.
Misalkan, gue juga pengen gadget-gadget yang keren, demi mendukung efisiensi
gue ketika keliling dunia kelak, tentu aja gue membutuhkan alat tukar berupa
uang untuk membeli fasilitas tersebut. Kalaupun nggak pake duit sendiri, dari
hadiah suatu lomba misalkan, tetap saja gue harus berusaha, untuk
mendapatkannya, dalam hal ini berusaha untuk bisa juara, biar dapet hadiahnya.
Usaha, dalam quote Agnes
bisa kita masukkan dalam aspek ketiga : Make
it Happen. Membuatnya terjadi, membuat mimpi-mimpi itu bukan hanya sekedar
mimpi, haruslah dengan usaha. Enak sih
sebenernya kalo ada Doraemon yang bisa ngasih kita alat-alat canggih tanpa
harus berusaha keras.Tapi masalahnya, Doraemon hanya sebatas komik. Sekarang
udah abad 21 cuy, dan Doraemon itu berasal dari abad 22. Perkembangan teknologi
yang kea gimana lagi yang bisa dikembangkan selama 100 tahun ? Gue rasa nggak bakal sempet deh. Karena abad
23 sudah harus ada cucunya Nobita.
Intinya, manusia hanya bisa bermimpi dan berusaha. Ya,
kata-kata motivator kea gitu gue rasa memang ada benernya. Masalah nanti bakal
terjadi atau tidak, semua itu berada pada tangan Yang Mengatur Ini Semua.
Entahlah siapa yang mengatur ini semua, kita sebagai manusia hanya bisa
berspekulasi, apakah ia Tuhan atau orang lain di luar sepengetahuan kita.
Dream, Believe, Make
it Happen. Kata-kata Agnes Monica yang sangat fenomenal. Membuat para
pemuda-pemudi tanah air beramai-ramai mencoba untuk mengikuti jejak kesuksesan
Agnes. Begitu pula dengan gue, yang meskipun tidak lantas serta merta
menjadikan quote Agnes tersebut
sebagai motto hidup, namun gue tetep berusaha untuk mengejar apa yang gue
inginkan di hidup ini : kebahagiaan.
Yang perlu diingat adalah, gue nggak pengen merasa terbebani
dengan cita-cita gue sendiri. Obsesi yang terlalu berlebih menurut gue justru
akan jadi racun yang bikin tubuh kita sendiri hancur. Gue inget, Petang Kreatif
(PK) Filsafat 2013, yang gue jadi Black Man di sana, yang bikin penonton
terkesima, meski nggak juara. Di PK tersebut, tema utama yang diusung adalah Que Sera Sera. Bahasa Italia yang
berarti Whatever Will Be, Will Be. Ya, apapun yang terjadi, terjadilah. Hal ini
yang gue ambil sebagai pelajaran dari pementasan teater di PK itu. Manusia
hanya bisa berusaha semampunya, apapun yang terjadi, segalanya di luar kehendak
manusia. Keputusan utama tetap berada pada kuasa Yang Mengatur Segalanya.
Jadi, gue nggak pengen merasa terbebani, karena gue
berkomitmen bakal tetap berusaha. Meskipun kegagalan menerpa, gue yakin dan
harus yakin kalo gue lupa, bahwa segalanya itu sudah ada yang mengatur. Meski
sampai mati nanti gue tetep nggak bisa mencapai apa yang gue inginkan, gue Cuma
tinggal berasumsi, “Oh, ternyata takdir gue emang nggak kea gini”. Tapi asumsi
itu nggak lantas membuat gue berputus asa, gue nggak akan dan nggak boleh
(kalau lupa) putus asa, dan tetep harus berjuang. Karena Yang Mengatur
Segalanya ini mungkin akan mempertimbangkan kemauan gue kalo gue berusaha keras
dan ngotot terus dengan cita-cita gue, dan siapa tahu Ia akan mengubah takdir
gue.
Written by :
Kumara Ranudihardjo
At Ochy’s Boarding House
Waiting for my french fries
12122013-13:57
Hai kuma,
ReplyDeleteAk terharu dng cita2mu.
Pegang terus mimpimu. Bakar deng mimpi dengan semangatmu...krn semangat adalah energi seajaib matahari yang tidak akan pernah lelah menyinari mimpimu.
Around the world. Akhirnya ak tau mengapa kita berada di frekwensi dan gelombang yang sama.
Koreanis novelis
Bintangku jatuhlah sekali lagi...
Hai kuma,
ReplyDeleteAk terharu dng cita2mu.
Pegang terus mimpimu. Bakar deng mimpi dengan semangatmu...krn semangat adalah energi seajaib matahari yang tidak akan pernah lelah menyinari mimpimu.
Around the world. Akhirnya ak tau mengapa kita berada di frekwensi dan gelombang yang sama.
Koreanis novelis
Bintangku jatuhlah sekali lagi...
Hai mas Kuma,
ReplyDeleteuntuk yang ke sekian kali aku membaca post yang isinya ada kaitan dengan impian maskum, semoga dengan banyaknya pengunjung yang membacanya, akan banyak doa yang mereka panjatkan untuk maskum.
Jangan lupa untuk selalu berbuat baik dimanapun, kapanpun. Menurutku ini juga salah satu usaha untuk menunjang kesuksesan maskum kelak.
Selamat berpetualang =)))
As somebody who didn't have confidence in future prediction not too long ago, I decided to give it a shot. ramalan 4d
ReplyDelete