Yap, pemilihan Duta Wisata tentunya menjadi ajang bergengsi bagi kaum pemuda pemudi di berbagai kawasan. Ya, dimana lagi bisa ngeksis dan berprestasi kalau bukan disini. Kalau untuk perempuan-perempuan sudah marak dengan banyaknya pemilihan 'Miss', maka untuk laki-laki pun bisa mengikuti ajang pemilihan seperti itu lewat pemilihan Duta Wisata. Ajang Raka Raki ini setara dengan ajang seperti Abang None DKI Jakarta, Kang Nong Banten , Dimas Diajeng Jogja, dan berbagai Duta Wisata lain tingkat Provinsi. Oleh karenanya, peserta Raka Raki adalah para pemenang dari Pemilihan Duta Wisata Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Sebenernya sih ya, nggak selalu yang juara 1 yang dikirimkan, seperti halnya Author WTP ini, yang merupakan wakil 1 di pemilihan Kabupaten, berhasil mewakili ke ajang Raka Raki.. Hohohoho.. Intinya, Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota berhak untuk merekomendasikan wakilnya dari juara berapapun, bahkan peserta berapa besar sekalipun.
Hal ini tak lepas juga dari persyaratan yang diberikan oleh Panitia Raka Raki sendiri. Berbagai persyaratan seperti umur, serta tinggi badan tentunya tidak otomatis dapat dipenuhi oleh semua pemenang Duta Wisata Kabupaten/Kota. Nah, sebagai persiapan, Author menyarankan berbagai poin berikut ini :
- Siapkan mental. Ketika sudah resmi menjadi wakil dari Kabupaten/Kota , yang perlu dilakukan sebenernya nggak neko-neko. Cukup persiapkan mental kalian. Persiapan mental ini bisa berarti banyak. Dari mulai nggak usah deg-degan, nggak perlu menyambangi lawan dan saingan, nggak perlu minder karena liat Facebook profile yang mengesankan dari peserta Kabupaten/Kota lain, dan nggak perlu minder juga melihat saingan tebar pesan dukungan yang bagus-bagus. Pernah nih ya ceritanya Author dulu juga survey iseng-iseng mencari info peserta Kabupaten/Kota lain, yang ada tambah minder aja, soalnya Paguyuban Kabupaten/Kota lain juga mendukung baik material maupun non material. Yah maklum lah ya, Author sendiri dari Paguyuban yang gaungnya kurang kerasa, ngomong blak-blakan aja deh. Jadi, intinya jangan minder, biasa aja, take it easy. Kalau perlu nggak perlu deh yang namanya survey-survey-an. Kalau mau kenalan ntar aja pas karantina.
- Ketika sudah mendaftarkan diri di Surabaya, perhatikan dengan benar apa-apa pengumuman dari Panitia dan Senior Raka Raki yang ada di sana. Karena peserta berasal dari seluruh Jawa Timur, jadi pengumuman sekali harusnya nggak boleh sampe lupa tuh. Kalau perlu minta contact person Seniornya kalau-kalau ada yang perlu ditanyakan. Tapi ingat, minta contact person jangan ditujukan buat cari perhatian.. Author sendiri nggak demen yang kea gitu, tapi kalau kalian mau caper sih ya silahkan aja, mungkin ditanggepin, mungkin juga malah jadi bumerang lah ya bagi kalian sendiri..
- Untuk busana, persiapkan sejak awal, dan persiapannya harus matang. Seperti kasus untuk Malam Keakraban, biasanya disuruh pake busana-busana unik gitu kan, nah persiapkan dengan baik untuk ini. Meskipun begitu, untuk kategori Berbusana Terbaik tidaklah selalu dimenangkan oleh peserta yang Busana Malam Keakrabannya paling heboh. Setau Author nih ya, Berbusana Terbaik itu dinilai juga dari cara berpakaian dan membawa diri selama karantina. Jadi ketika masuk kelas, pakaian dan segala macemnya diperhatikan juga => intinya yang rapi. Oh iya, untuk seragam kelas atau apapun selalu bawa yang sesuai dengan persyaratan. Kalau diminta pake putih ya harus putih, diminta pink ya harus pink, nggak boleh menyalahi aturan kecuali mau dipermalukan.. =_=
- Untuk kategori Favorit, tidak perlu heboh kampanye kesana kemari. Nggak perlu juga mengerahkan massa sebanyak-banyaknya untuk SMS Voting. Karena apa ? Karena juara Favorit menurut Author adalah juara yang dapat dimanipulasi kaum pemilik modal. Maksudnya apa ? Kalau Anda mengartikannya sebagai "nyogok" itu terserah Anda. Tapi yang Author tekankan disini adalah, Anda akan lebih merasa elegan apabila tidak mengerahkan seluruh kekuatan Anda baik fisik maupun finansial apabila memenangkan Juara Favorit murni dengan kampanye Profile dan Promosi Pariwisata Anda. Jika Masyarakat Jawa Timur yang memilih Anda, maka Anda akan merasa lebih elegan. Namun jika yang memilih Anda adalah kaum yang Anda manipulasi untuk voting Anda, menurut Author hal tersebut akan kurang elegan. Tapi endingnya, terserah pada pribadi para peserta sih.. Masalah yang satu ini rentan banget menimbulkan konflik, tapi yaudahlah Indonesia memang seperti ini. Kalau nggak dikatakan secara gamblang ya kapan Indonesia mau maju sih.. Untuk pemirsa WTP jangan menuntut saya ya.. =_=
- Fokus pada kegiatan Anda. Tidak perlu secara khusus mempersiapkan diri secara berlebihan. Cukup perkaya wawasan Anda pada bidang-bidang pariwisata dan seputarnya, namun jangan OVER. hal ini dikarenakan ketika event Raka Raki telah usai, Anda akan kembali menjalani aktifitas Anda seperti biasa. Tentu saja ada banyak kegiatan pasca Raka Raki. Namun tetap saja Anda adalah manusia biasa yang harus menjalani hidup, cita-cita dan masa depan Anda. Raka Raki bukanlah final, namun awal yang baru. Saran Author untuk fokus pada kegiatan Anda, dimaksudkan agar tidak perlu ambil pusing terlalu dalam memikirkan bagaimana acara, karantina, serta Grand Final Raka Raki. Sebaiknya sebelum menempuh tahap itu semua, Anda fokus saja pada pekerjaan Anda. Rileks. Bagi yang masih SMA dan akan menempuh UN, maka belajarlah yang rajin. Bagi yang Mahasiswa silahkan kuliah seperti biasa. Bagi yang mau skripsi silahkan fokus juga mengerjakan skripsi. Bagi yang bekerja, fokuslah bekerja supaya bisa menabung untuk hari esok yang lebih cerah. Raka Raki adalah proyek bonus bagi Anda. Kalah tak apa, menang syukurlah. Bahkan ketika kalah, kita tetap mendapatkan sesuatu, yakni pengalaman yang berharga.
- Jangan terlalu ambisius. Hal inilah yang diterapkan oleh Author ketika mengikuti Raka Raki. Ya, bagi orang yang oportunistik, pasti akan berusaha sekuat tenaga begitu ada kesempatan. Namun lain halnya dengan Raka Raki Jawa Timur. Author bersama dengan pasangan Author telah mempersiapkan mindset untuk "berekreasi" pada saat karantina. Ya, tidak ada gunanya sangat berambisius dalam ajang Raka Raki ini. Semua itu karena segala hal berkaitan dengan penilaian peserta bisa berubah dalam hitungan detik. Segalanya bisa terjadi di saat penjurian. Daripada 'jaim' dengan berusaha tampil se-elegan mungkin, lebih baik Anda sebagai peserta Raka Raki mengeluarkan inner beauty Anda dengan berperilaku senormal mungkin. Let it flow aja deh, nggak perlu yang namanya tampil sok perfect, karena yang capek bakalan Anda sendiri.
NB : bagi pihak yang tersinggung atau tidak berkenan atas artikel ini, mohon jangan bashing. Bicarakan baik-baik yaa :D
Salam Damai bro
Written by :
Kumara Ranudihardjo
At his boarding room
Gonna sleep soon
17022013-21:02
raka, mau komen dong yang poin 4. gue setuju banget tuh...
ReplyDeletejuara favorit yang sesungguhnya adalah mereka yg menang berdasarkan pilihan masyarakat, bukan PILIHAN DIRI SENDIRI..
poin 6.
trnyata kita sehati yaakk...
kalo gue kmarin nganggepnya itu tuh kayak studi banding antar duwis gitu.. hahahahahhaha
oya, mau nambahin donk..
buat yang raki jangan lupa bawa hansaplast ato sejenisnya ya.. krna kmungkinan besar kakinya bakal lecet2 gara2 make heels min 7 cm mulai jam 6 pagi smpe jam 1 pagi.. :D
hahahah toss dulu donk~~ :D
Deletehihihi, ya daripada stress memikirkan menang ato nggak, ya yang penting rekreasi aja tuh. mumpung gratis dan mewah2, kapan lagi bsia rekreasi kea gitu kan.. hahhaah :D
makasih raki atas sarannya, nanti ak masukin ke part berikutnya yaa :D
hahahahha...
Deleteiya sih..
bener..
tapi kmarin kurang all out 'refreshingnya'..
makannya harus jaim...
hahahahhahaaa
makannya harus jaim trus kedengeran bunyi klontang udah nervous banget.. padahal engga dinilai sama sekali -_-
Deletehahahhahahaaaaa...
ReplyDeletebner bgd....