Sunday, June 23, 2019

My First Trip to Singapore - Preparation



Hello, kali ini aku akan mencoba menulis sebuah post yang berisikan my first experience traveling abroad. Sekalian latihan buat jadi travelblogger kali ya~ Haha.

Jadi, I had my first trip to Singapore at 14th to 16th of June 2019. It was my first time traveling that far. Sebelumnya aku tidak pernah traveling ke luar pulau Jawa,
kecuali Bali. Ya, jadi sebelum ke Singapore, titik terjauhku di bumi ini adalah sbb :

Barat : Tangerang (waktu naik pesawat Jkt - Sub tahun 2011 dulu)
Utara : Kepulauan Seribu (waktu ikutan open trip Kepulauan Seribu tahun 2014/2015 aku lupa)
Timur : Pura Tirta Empul, Gianyar, Bali (pas liburan ke Bali tahun 2017)
Selatan : Pantai Pandawa, Badung, Bali (pas liburan ke Bali tahun 2017)

Jadi, resmi setelah mencoba Singapore, titik Barat dan Utara ku sudah melebar hingga ke Singapore (yehheyyy~)

Ok, kita mulai pendahuluan overview trip ku yaa~

==============
Kenapa Singapore ?
==============
Jadi, simpel. My dream is to be able to travel all around the world. Dari dulu banyak sekali halangan yg membuatku ragu untuk melangkah. Nggak ada uang lah, belum punya passport lah, nggak berani menghadapi orang asing lah, nggak tahu kultur dan cara hidup di negeri orang lah, dan segala macam hal lainnya. Earlier this year, I feel the urge within myself to overcome my fears. So, as my first experience I picked Singapore karena berbagai macam faktor yg pernah kudengar di sosial : Singapore dekat, waktu tempuh tidak lama, negara kecil namun maju, multikultur banget, bersih, teknologi keren, sangat welcoming dgn traveller, they speak english dan seterusnya seperti yang pernah kalian dengar. Intinya, Singapore adalah tempat yang pas bagi first timer kayak aku ini. Dengan harapan 'setelah Singapore' akan membawaku pada destinasi-destinasi lain, aku sangat menyarankan people like me untuk mencoba Singapore utk their first foreign destination.
Meskipun kekurangannya adalah biaya di Singapore yang begitu mahal, tapi menurutku yasudahlah, semuanya membutuhkan pengorbanan dan bayaran. Menurutku pengalaman yang akan kita dapat dengan traveling ke luar negeri itu sangat priceless, jadi biaya mahal di Singapore tetap terbilang worth it (tergantung bagaimana kita menyikapinya).

=======================
Bagaimana Preparationnya ?
=======================
First, karena aku nggak punya passport, tentu bikin passport dulu. Caranya ternyata gampang guys, tidak seperti yang aku bayangkan dahulu kala. Jadi cukup download aplikasi Layanan Passport dari Play Store dan make a reservation di sana, tinggal pilih kita nanti mau ke kantor Imigrasi yang mana, pilih saja yang paling dekat. Dokumen yang dibutuhkan juga dijelaskan di sana, KTP asli, KK asli, dan akta kelahiran. Dokumen substitusinya lihat sendiri aja ya di web / app nya. Jangan lupa siapkan uang sekitar 350k - 400k (yah selalu siapkan uang lebih utk jaga-jaga). Harganya sudah dipatok resmi, kalo ga salah aku dulu bayar 355k, silahkan diupdate sekarang bayarnya berapa.
Setelah daftar, interview dsb, bayarlah via atm or kantor Pos (di tiap kantor Imigrasi abis keluar interview biasanya sudah ada booth kantor Pos sendiri utk pembayaran). Setelah itu, disuruh nunggu sekitar 3 hari kerja, nanti bisa diambil passpor barunya di kantor Imigrasi tsb (katanya akan dapat notifikasi SMS juga kalo dah jadi). After 3 days, voila ! Dapatlah buku ijo kebanggan kita itu untuk kita melancong ke mana-mana~

Yang kedua, rencanakan trip ke Singapore ini dgn travelmate kamu + beli tiketnya. Kalau aku kmaren sih, dua hal ini berbarengan karena waktu yang mendadak dan saking kebeletnya pengen cepet ke luar negeri. Ada juga beberapa tipe orang yang dapet tiketnya dulu (biasanya dapet promo) lalu baru merencanakan trip ke mana-mananya. Either way, intinya persiapkan dulu kita mau berapa hari di sana, mau ngapain aja dan ke mana aja.

Jadi, aku dan travelmate aku beli tiket dulu. Sebenernya kami sudah 1 bulan lebih survey mengenai harga tiket ke SG ini, dan harganya sama-sama terus alias kayaknya nggak ada promo datang pada kami (kami survey sekitar bulan April akhir, Mei, dan Juni awal, hasilnya sama saja). Kami juga sudah banding-bandingin harga antara paketan tiket PP + hotel di Traveloka dengan kalau beli sendiri-sendiri pesawat dan hotel. Sudah dicoba juga pakai web / app lain selain Traveloka, dan hasilnya sebenernya 11 12. Jadi akhirnya daripada gak berangkat-berangkat, kami memutuskan utk beli tiketnya di Traveloka dgn paket tiket PP + hotel (jika kalian menggunakan Traveloka, pilih yg flight + hotel). Btw, tiket PP nya ini kalau mau gonta-ganti kombinasi pesawat pulang sama pesawat pergi nya ada tambahan biaya, namun masih masuk akal kok. Jadi, kalau mau pesan tiket sesuai dgn kebutuhan jam keberangkatan kalian, perhatikan bagian tambahan biayanya juga ya~

Akhirnya kami dapat penerbangan yg sudah sesuai dgn keinginan kami terkait jam penerbangannya : yaitu berangkat dr Juanda ke Changi dgn airline Scoot sekitar jam 10.15 kalau nggak salah, dan penerbangan pulang dr Changi ke Juanda dgn airline JetStar sekitar jam 16.55 apa berapa ya lupa pokoknya sore gt di hari minggunya.


Pemilihan hotel juga penting lho. Kebanyakan yang ditawarkan oleh Traveloka paketnya adalah dengan hotel yang tipe-tipe asrama / dorm yang sekamar ada beberapa ranjang bareng-bareng dgn tamu yang lain (ala-ala airBnB gitu). Ini adalah hal yang sangat efisien sih sebetulnya dari segi cost, karena biayanya pasti lebih murah kalau pilih hostel seperti ini. Namun karena ini my first time traveling ke luar negeri, kami ingin hotel yang bener-bener hotel, alias kamarnya sendiri nggak dicampur dgn tamu lainnya supaya enhance kenyamanan dan keamanan. Akhirnya kami memilih hotel yang agak lebih mahal dikit dan nemulah Hotel Fuji di daerah Geylang.


Satu tips yang perlu aku sampaikan ke kalian, kalau memilih hotel itu kudu dilakukan penelitian juga tentang hotel itu ada di daerah mana, daerah apakah itu, dan akses ke sananya gimana. Kemarin, kami pikir hotel itu foto-fotonya bagus, ratingnya juga gak buruk, dan ada akses MRT dan Bis juga yang lumayan deket, jadi okelah kami ambil hotel itu. Namun ternyata setelah sampai untuk pertama kalinya, kami agak kaget dengan suasana daerah Geylang (hotel kami tepatnya ada di Jalan Molek) yang ternyata adalah kawasan khusus dewasa, yang... yah kalian searching sendiri yaa. Jadi intinya kami waktu berjalan kaki ke Hotel Fuji itu sampai ditawar-tawari untuk ikut mampir main sebentar gitu. Dan, banyak bapak-bapak dan mas-mas yang nongkrong-nongkrong di luar rumah dengan suasana sekitar yang temaram. Oke, intinya, lakukan juga survey terlebih dahulu daerah yang ingin kalian inapi, jangan sampai keblowok kayak kami. Tapi untungnya sih ya gak kenapa-kenapa sih. Cuman bagi kalian yang mungkin risih dengan lingkungan yang seperti itu, ada baiknya kalau survey terlebih dahulu.

Untuk harga tiket pesawat PP + hotel 14 - 16 Juni 2019, berdua menghabiskan Rp 6,1 jt. Alias, sekitar Rp 3jt seorangnya. Maklum deh guys, kalau kalian preparenya sangat lebih ekstrem daripada kami, kalian bisa dapat tiket yg lebih murah mungkin. Tapi ini adalah harga yg nggak promo-promo banget alias normal, karena kami sudah survey mulai April akhir dan harganya nggak jauh-jauh beda. Lagian, nggak apa bagiku, karena aku sebetulnya Rp 3juta itu nyicil ! Hehehe.. Ada lho pilihan bagi pemegang Credit Card buat nyicil di Traveloka, kayaknya up to 6 months deh.. Jadi, uangku nggak lenyap begitu saja. Terserah sih kalau ini mah preferensi kalian masing-masing, tapi aku orangnya nggak suka banget kalau pundi-pundi uangku lenyap begitu saja, jadi aku milih mencicil.

Oke, tiket sudah, penginapan sudah, saatnya membuat itinerary.

Itinerary intinya adalah list mendetail mengenai tempat apa saja yg akan kita kunjungi, bagaimana cara mencapai ke sana, berapa biayanya, jam berapa dilaksanakannya, dan seterusnya. Intinya adalah ini merupakan sebuah daftar rencana perjalanan kita sebagai foreign tourist yg akan kita jadikan sebagai panduan selama di Singapore. Sebenarnya ini adalah hal yg nggak wajib, namun sunnah dan rasanya akan membantu banget kalian jika in the worst case kalian nyasar atau nggak tahu mau mengunjungi apa lagi. Selain itu, katanya di beberapa negara itu itinerary itu penting untuk ditunjukkan di bagian Imigrasi (hal ini membuat yakin petugas imigrasi bahwa kita di negara tujuan itu nggak akan nyasar hilang tanpa tujuan kayak butiran debu, intinya kita punya tujuan, kita mandiri, kita bisa survive !)

Membuat itinerary itu susah-susah gampang. Apalagi kalau travelmate kita sudah punya pengalaman di negara tsb atau paling nggak sudah pernah traveling ke luar negeri. Intinya, bikin semacam excel berisikan hari, tanggal, dan jam waktu setempat, lalu di sebelahnya isikan kegiatan apa yg kalian lakukan dan lokasinya di mana, tuliskan keterangan yg perlu diingat, dan biayanya berapa.

Contoh :
Jumat 14 Juni 2019 pukul 10.30 kegiatannya adalah take off dari Juanda menuju Changi , estimasi waktu dua jam. Lalu 13.30 explore Changi + membeli Singapore Tourist Pass dan Simcard untuk internetan, ke Jewel lalu foto-foto sekitar satu jam, lalu mencari makan setengah jam, lalu jam 15.00 perjalanan ke pusat kota menggunakan MRT.

Itu misalnya ya. Silahkan disesuaikan sendiri.

Lalu setelah itinerary jadi, jangan lupa bahwa selalu ada hal yg tidak terduga di segala kesempatan, jadi buat itinerary kamu sefleksibel mungkin. Di hari ketiga, kami sebetulnya nggak punya rencana spesifik untuk mengunjungi tempat apa. Sehingga di hari ketiga kami hanya menuliskan di itinerary "explore nearby attractions while waiting for return flight". Dan syukurnya sih, masih bisa mengunjungi beberapa spot foto.

Tiket sudah, penginapan sudah, itinerary sudah, saatnya belajar !

Belajar ini maksudnya adalah baca-baca di google mengenai budaya negara setempat yg akan kita kunjungi. Penting untuk dilakukan supaya kita nggak dianggap freak ketika di sana. Seperti yg kita tahu, Singapore adalah negara maju yg sangat bersih dan terkenal dengan dendanya yg tegas jika ada orang yg buang sampah sembarangan atau bahkan meludah di tempat umum. Ini hal yg terkenal, jadi kami sudah paham duluan hal ini, kalau kalian mau ke negara lain, tentu harus belajar juga donk mengenai budaya negara setempat. Nah, berhubung bahasa di Singapore adalah bahasa English dan Melayu, jadi kami nggak perlu belajar bahasa-bahasa setempat, kami hanya perlu belajar mempersiapkan mental untuk tidak jorok dan mengerem kebiasaan-kebiasaan Indonesia kami yg dilarang di Singapore (di sini aku belajar banget mengenai kedisiplinan dan kesadaran seorang warga negara).

Dan satu hal lagi, di berbagai review kalian akan mendapati satu tips yg akan membantu kalian menghemat pengeluaran kalian selama di SG : yaitu bawa tumbler sendiri !
Hehe, karena memang benar bahwa di banyak sudut di SG itu tersedia drinking water yg bisa kalian minum langsung dari kerannya, atau kalian masukkan tumbler kalian untuk persediaan selama traveling. Rasanya sangat recommended ! Sesegar air mineral yg kita minum sehari-hari di Indonesia macam Aqua (aku pernah mencoba drinking water dr keran di Jakarta dulu waktu kuliah, dan rasanya jauh banget~ Oke ini masukan dan saran buat kita semua yaa~). Jadi tenang saja, nggak usah khawatir dehidrasi selama di SG, air minum tersedia banyak, free. Ingat, air mineral yg beli di toko semacam Seven Eleven di SG harganya sangat mahal (kalau dikurskan ke rupiah ya), jadi sangat disarankan untuk bawa tumbler ke mana-mana.

Persiapan berikutnya yaitu tukar duit. Bawa SGD dari Indonesia aja. Mending sih seperti itu menurutku. Karena tentu kita maunya sesampai di SG kita langsung explore macem-macem kan, karena waktu liburan kita yg terbatas di sana. Jadi sebisa mungkin apa-apanya sudah tersedia kita siapkan dari Indonesia, termasuk uang SGD. Dan, jangan lupa utk bawa IDR juga lho buat jaga-jaga. Siapa yang tahu kan di depan kita ada hal yg tidak terduga. Bawa secukupnya, dan usahakan jangan berbelanja melebihi budget yg kita tetapkan ! We all know kalau SG adalah surganya belanja, namun selalu ingatlah bahwa uang yg kita bawa ke SG itu hasil jerih payah kita menabung selama berbulan-bulan. Jadi, selalu save up for better future ya~

Packing semua kebutuhanmu dalam tas ransel yg kuat. Biasanya enakan pakai ransel backpack yg banyak slotnya atau kantung-kantung kecil tempat menyimpan sesuatu. Oiya, jangan lupa bawa travel adapter yaa buat ngecas HP dan kamera kalian. Karena colokan di SG nanti beda sama colokan biasanya kita di Indonesia. Malam sebelum keberangkatan sangat perlu bagi kalian untuk mengecek ulang barang-barang yg akan dibawa ke sana. Mulai dari baju, daleman, alat-alat mandi (seperlunya aja, krna di hotel biasanya sudah ada - kalau hotelnya menyediakan sih), lalu alat-alat pribadi mungkin obat-obatan khusus atau alat-alat makeup pribadi buat cewek, dompet, charger, kamera, tumbler, dst. Satu tips buat kalian yg pelajar : bawa Kartu Tanda Mahasiswa kalian. Jangan sampai nggak bawa karena ini akan berguna buat penghematan kalian jika masuk ke tempat-tempat bertiket, ada banyak diskon buat yg bawa kartu mahasiswa ! (Aku nggak bawa dan nyesel bangettttt). Buat kertas coretan utk menandai bahwa barang ini sudah masuk atau belum, mau dimasukkan tas atau dimasukkan ke tas setelah mandi besok paginya, atau bagaimana juga terserah kalian. Intinya, buatkan sebuah checklist jangan sampai ada yg ketinggalan : seperti passport contohnya (sangat amat krusial, nggak lucu deh kalo kita udah jauh2 ke bandara dan passportnya ketinggalan). Oiya, kalau bisa juga, itinerary, tiket pesawat PP, dan e-voucher hotel kita semuanya diprint dan disimpan di tempat yg bisa kita ambil dengan mudah (untuk keperluan imigrasi), daripada kita bongkar-bongkar travel backpack kita yg udah rapi di bandara, kan males ya kalau harus ngatur ulang lagi.
Secara singkat, packinglah sesuai kebutuhan, keep it simple dan gausah bawa barang-barang yg nggak akan berguna. Pun meskipun nanti isi tasmu akan masih longgar, jangan berusaha untuk menambahinya lagi sampai penuh. Karena sudah pasti nanti sepulang dari sana barang bawaanmu akan bertambah,seperti contohnya oleh-oleh. Jadi mending jaga supaya masih ada ruang kosong di dalam backpackmu.
Satu tips lagi, pastikan bahwa barang-barang yg kamu bawa adalah aman dan nggak akan disita oleh petugas imigrasi di bandara. Kemarin ini kami bawa tongsis untuk berfoto-foto, dan petugas imigrasi mengharuskan kami untuk menaruhnya di bagasi (mungkin dikiranya ini benda berbahaya yg berpotensi digunakan senjata buat mukul orang, wkwkwk entahlah). Berhubung tiket yg kami beli ini tidak termasuk bagasi (remember this ! selalu perhatikan apakah package yg km beli dari traveloka ini sudah termasuk bagasi apa belum, karena punyaku kemarin tidak), maka terpaksa tongsis tsb kami tinggal alias diikhlaskan kepada petugas imigrasi karena kami males nambah duit untuk bagasi (jaga baik-baik tongsisnya ya mas~).
Satu lagi, don't forget untuk ngecek apakah kalian di terminal 1 atau terminal 2 ya di Juanda, pun begitu di Changi nya waktu mau berangkat balik ke Indonesia, cek di terminal 1, 2 atau 3. Karena ini penting untuk tidak menyita waktu karena panik ternyata kita di terminal yang salah.

===============
End of Preparation
===============
Oke, apa lagi ya ? Hemm bingung sebetulnya apa lagi yg ketinggalan belum aku tuliskan mengenai preparation ini.
Tapi intinya, banyak-banyakin research ttg SG sebelum ke SG. Karena ini adalah tujuan populer, maka sudah pasti ada banyak sekali di google mengenai review perjalanan ke sana. Kalian bisa gabungkan apa saja yg tidak ada di sini dengan apa yg ada di sana (blog lain maksudnya guys)
Setelah tiket, penginapan, itinerary, dan packing sudah, yg ada ya kita persiapkan mental dan tinggal menunggu our holiday tibaa~~ Yehhey~~

Okee, mohon ditunggu ya untuk review day 1 sampai day 3 nya~
Maklum ini baru pertama bikin yang kayak gini, hehe~

See you~

Written by :
Kumara Ranudihardjo
At his boarding house
Sunday, 23062019 15:22






1 comment: