Wednesday, July 3, 2019

My First Trip to Singapore - Day 1


Hello guys,
Thank you for waiting post Day 1 nya yaa. Hahaha siapa juga yang nungguin. Emang hari-hariku sedang sibuk dengan kerjaan, tapi berhubung Trip to SG nya bulan Juni, duh paling nggak aku pengen post Day 1 di bulan Juni juga.
Mumpung masih belum kelewat yaa Juni nyaa~

Oke, jadi setelah preparation yang sudah mendetail (sudah belum sih ? let me know jika masih ada yg perlu dimasukkan yaa, bisa by email, IG, or comment below), maka saatnya kita holiday~~

Jadi kalau aku sih berangkat dari Surabaya, karena ya memang tinggal di Surabaya. Usahakan kalian udah tahu ya lokasi keberangkatan kalian dari terminal 1 or 2. Kalau di apps Traveloka sih kita bisa cek, pesawat kita tuh di Terminal 1 or 2. Aku kebetulan di Terminal 2, yang sudah pernah kukunjungi sebelumnya waktu ke Bali haha.

Oke, kalian bisa pilih menuju ke bandara Juanda naik apa, bisa naik mobil atau motor pribadi, atau ngeGrab. Dan jangan lupakan kalau parkir inap di Juanda itu mahal. Kalau untuk motor pribadi itu 25rb per harinya, kalau gak salah. Jadi pokoknya setelah kami hitung2, dari kosanku yang jauh dari bandara ini ngeGrab harganya sekitar Rp 70rb-an, sementara kalau pakai motor sendiri harus diinepin dengan biaya 25rb x 3hari = Rp 75rb. Sepertinya murahan naik Grab, cuman, jangan lupa kalau nanti sepulang dari SG kita kudu ngeGrab juga, jadi Rp 70rb x 2 = Rp 140rb. Silahkan pilih mau yg mana. Kami sih sudah merelakan untuk parkir inap, karena itungannya sebenernya lebih murah daripada ngeGrab PP.

Intinya, seperti penerbangan ke manapun, jangan dimepet-mepetin datengnya. Hadir 2 jam sebelumnya lah, terutama karena ini adalah penerbangan internasional. Karena kita masih harus ada check in, pemeriksaan barang-barang, terus proses imigrasi dll. Bagi yg udah terbiasa ke LN, okelah ya, cuman karena ini adalah my first time, jadi I prefer to prepare a lot daripada terjadi hal-hal yg tidak diinginkan.

Oke, kami terbang pakai Scoot Airline... Dann... Welcome to Singapore~~~

==============
Tiba di Changi
==============

Mohon maaf banget karena aku baru pertama ke LN, jadi ya agak katrok gitu yaa dengan literally everything. Jadi, begitu tiba di Changi, wah, wah, wah, dan wah yang ada keluar dari mulutku. Travelatornya panjang dan banyak banget, habis itu kita di penghujung travelator disuguhi ruangan megah yg sudah menarik banget untuk foto-foto. Kami tiba di Terminal 2 Changi dan sebenernya belum nyampe Imigrasi, tapi karena ruangannya sudah kayak tempat wisata gitu, sudah ada toko-tokonya, ada monumen-monumen buat foto, layar kaca di mana-mana, petugas yang terlihat siap siaga, dan bagian informasi yang kayaknya ready to help us. Dann.. Aku agak merasa malu sendiri sih karena sudah nanya ke petugas informasi di sana tentang "Where is Jewel ?". Wkwkwk belum juga imigrasinya diselesein, udah nanya Jewel aja. Tapi gpp, lumayan seru kok segalanya terasa fascinating.



Oke kita selesaikan Imigrasinya dulu. Dan lajur yang kuantriin lebih lamaaa daripada lajur lainnya. Mungkin petugas di lajurku sangat perfeksionis kali ya. Tapi yaudah intinya kami berhasil keluar dari Imigrasi dan langsung mencari-cari... bukan Jewelnya guys, tapi simcard buat internetan !
Sebelum nanya ke petugas informasi tadi, kami dah nyoba untuk nyalain smartphone kami ngecek apakah beneran gabisa dipakai kartu kita (yaiyalah gabisa, pake dipastiin lagi >,<). Dan kami sudah nyoba untuk make wifi gratis di Changi. Cukup connect ke wifi di sana (seluruh area di Changi sudah tercover kok, tenang) dan login pake nomor hp kalian, berlakunya selama 3 jam.

Tapi tetap saja, karena kita judulnya adalah traveling, tetep perlu connect ke internet. Apalagi kerjaan juga sebenernya ga bisa ditinggal gitu aja, masih perlu koordinasi sama tim di kantor (-_-). Di deket pintu keluar ada booth yang sudah menawarkan untuk simcard hingga 100GB, yaudah kami ambil itu dan harganya memang sama seperti yang sudah kita riset sebelumnya di google (32 SGD), sehingga kami ambil simcard itu (satu aja, karena itu bisa kita buat tethering untuk berdua). Mbaknya juga nawarin kita kartu buat tourist seharga 10 SGD each. Jadi kita ambil itu semua dan mengeluarkan 52 SGD (yaampun langsung mengkonversikannya ke IDR dan rasanya langsung nyesek gitu baru beberapa menit menginjakkan kaki di SG sudah hilang Rp 520rb -_-).

Lanjut. Jadi kamu langsung mencari jalan menuju ke Jewel nih. Untungnya, bandara semegah Changi sudah dilengkapi oleh teknologi yg sangat mumpuni dan petunjuk arah tersedia di mana-mana. Jadi, don't worry kalau kalian bakal lost, kemungkinannya kecil. Dan meskipun bertanya dan bersosialisasi dgn orang lokal itu penting dan fun, kalaupun kalian nggak nanya arah pun kalian tetap bisa survive di SG.


Gambar di atas adalah aku dalam perjalanan mencari-cari Jewel. Jadi, kita harus mencari bridge menuju ke sananya. Ada jembatan khusus yg disediakan untuk mencapai Jewel. Jadi, Jewel ini ada di area Airport, tapi ya sebenernya bukan waterfall di dalam airport, tapi yang bener adalah waterfall nya ada di dalam bangunan keren yang ada di area Airport. Sehingga, kita sebenernya kudu keluar Terminal nya untuk pergi ke bangunan Jewel itu. Dann, dalam perjalanan menuju Jewelnya itu guys, langsung donk kami disuguhi pemandangan menyenangkan yang akan jarang kita temui di kota-kota besar di Indonesia : jalanan yang cenderung sepi dan bersih, sih, sih, sih banget.. Rapi, tertata, dan bangunan-bangunannya estetis semua. Sambil menelusuri travelator menuju Jewel, aku sempet foto-foto donk :


Nah yg di background itu ada bangunan bulet adalah bangunan Jewelnya. Air terjunnya ada di dalem situ guys. Yuk lanjut.

=================
JEWEL
=================


Berhasil deh foto di Jewel. Hehehee..
Jadi guys, itu putih-putih di belakangku adalah air terjun guys, air asli beneran yg jatuh dari atas itu menuju bawah. Gede airnya. Jadi itu bukan kaca or sejenisnya, tapi air. Rasanya menyejukkan di tambah di sekeliling dome itu banyak banget tanaman-tanaman serta pohon-pohon gede. Entah bagaimana ya si arsiteknya ini dulu ngerancangnya, keren banget sumpah. Jadi di situ ada beberapa lantai gitu dan setiap lapis lantainya ada tanaman. Langit-langitnya terbuat dari semacam special glass gitu deh, dan desainnya futuristik gitu.
Nah di deket air terjunnya itu ada macem kayak lintasan kereta itu, liat kan di sebelah kanan gambar di atas. Itu ada memang kereta, tapi aku nggak tahu nih gimana cara naiknya. Hahaha..


Kayaknya sih itu macem kereta yg menghubungkan Terminal 2 sama Terminal 3, karena aku pernah baca kalau ada sebuah lintasan yang menghubungkan 2 terminal yang membelah Jewel gitu. Ya mungkin itu yaa~
Btw, kalau kalian foto-foto di Jewel ini kudu pilih-pilih spot juga biar bagus hasilnya. Di setiap lantai ada tempat buat foto sih, tapi angle nya juga beda-beda jadinya. Kalau mau lebih plong sepertinya kamu harus naik beberapa tingkat lebih tinggi, cuman ya itu dia, jatuhnya air nggak akan keliatan sempurna. Anyway, silahkan berexplore sendiri di sana.

Habis puas foto-foto di air terjun, kita explore juga sudut Jewel yang lain, dan karena kita capek dan laper, kita pengen makan dan rehat sejenak. Akhirnya kita mencari-cari restoran yang pas dengan budget kita. Hahaha.. Karena melirik kanan dan kiri rasanya kok mahal banget jika dikonversikan ke IDR, kita untuk first meal di SG memilih KFC (hahaha I know, tapi yasudahlah.. Karena masih nggak tahu yaa mau makan apa dan pengen yang pasti-pasti dulu karena perut uda laper banget). Sebelum ke KFC kami sudah explore ke atas, ada restoran juga ala-ala Eropa gitu yang kafe outdoor dengan sajian yang Western abis. Di lantai atas juga rame dan ternyata ada atraksi juga di atas, dan bayar. Jadi karena bayar, kami nggak jadi masuk ke atraksi itu, entah itu apa. Tapi nggak ketinggalan donk, meski nggak masuk tetep foto-foto di lantai atas karena bagus juga spotnya.



Oke, KFC nya ada di lantai bawah banget, eh nggak tahu deh bawah banget apa enggak, pokoknya bawah. Dan setelah lihat kanan kiri kami menyadari satu hal : Jewel ini ternyata lebih ke mall yaaa~
Sumpah, ada macem-macem di sini, lengkap. Ada restoran, bar, bioskop, tempat outbond anak-anak, toko baju dengan merk-merk internasional, trus ada juga the largest Nike Store in SEA, sampe ada hotelnya juga. Dan on top of that, hampir seluruh area di Jewel ini green banget alias ada tanamannya, cocok buat replenish our soul. Hemms, pantesan kami kayak merasa kalau seharian di Jewel ini ya nggak apa-apa, karena emang bener-bener nyaman.
Kembali ke topik KFC, jadi KFC di SG ini agak beda dengan yang di Indonesia. Jadi paketnya itu ada yang namanya coleslaw, dan itu aku masih eneg banget dan nggak kita habisin. Karena rasanya aneh dan dingin sih. Jadi itu adalah sebuah salad yang isinya macem kubis ditambah apalah-apalah dan ada mayonaisenya gitu. Kalau ayamnya yang ori lebih banyak tepung di Indonesia, jadi kalau nyari kriuk, nggak akan dapet, tapi enak sih rasa bumbunya kerasa banget meski nggak kriuk. Minumnya tetep sama, pepsi. Dan abis makan, don't forget to clean your trash di tempat yang telah disediakan (inget behave di negara orang).

====================
National Gallery Singapore
====================
Kelar makan, kami menuju MRT untuk ke tujuan kami selanjutnya yaitu pengen ke National Gallery of Singapore. Naik MRT pakai kartu yang kita beli tadi di atas sama mbak-mbak penjual simcard, dan cara naiknya gampang kok kayak naik Commuter atau MRT di Jakarta. Setelah sampai di stasiun tujuan, kami keluar dan bingunglah menuju ke NGS nya kayak gimana, akhirnya minta bantuan sama Google Maps~ Hehehe~


Setelah menemukan rute jalan kaki yang pas menuju ke NGS, ya kami jalan kaki dan foto-foto kalau ada spot bagus. Dan akhirnya kami agak tersesat gitu deh, karena kita sudah merasa berada di spot yang sesuai dengan di Google Maps, namun nggak melihat tanda-tanda entrance ke NGS nya. Berikut fotoku yang sedang tersesat :


Nyari museum, tapi kok yang ditemukan malah semacam lapangan baseball yang mau dipake kayak konser yaa. Namun akhirnya kami nemu juga entrancenya, yaitu di sebelahnya lapangan ini. Dan bener donk, tulisan entrance atau judul bangunan itu (National Gallery Singapore) kecil dan nggak tampak. Kalau kita di Indonesia kan kebiasaan ya kalau judul / nama tempat rekreasi dipajang besar-besar supaya keliatan, nah kalau ini enggak. Dan bangunannya semacam kayak palace-palace gaya Eropa gitu.

Intinya kami berhasil masuk ke NGS dan ngambil tiket yang paling murah (cuma bisa lihat-lihat aja, ga bisa masuk ke wahana tertentu). Dan disinilah kami menyadari bahwa pentingnya membawa Kartu Pelajar kita ke SG. Karena ada diskon khusus untuk pelajar / mahasiwa dengan menunjukkan Kartu Pelajar tadi. Lumayan lhoo bedanya, karena segalanya jadi mahal kalau sudah dikonversikan ke IDR. Hahaha~

Berikut foto-foto di NGS :








So, selayaknya museum pada umumnya, ia menampilkan hal-hal yang unik dan bermakna gitu. Banyak juga yang lucu-lucu buat difoto. Tapi yang bagian kayak pengadilannya itu agak creepy sih. Jadi di sana itu ada semacam ruangan-ruangan yang menampilkan sistem peradilan di sana, ada penjaranya kayak gimana, ruang pengadilannya kayak gimana, terus ada buku-buku sejarahnya gitu, dan ada lukisan-lukisan juga (banyak yang pelukis Indonesia lho). Dan yang menurut kami bikin agak awkward itu adalah, setiap ruangan yang sungguh sangat sepi itu, ada satu petugas yang berjaga. Bener-bener ada satu orang di tiap ruangan. Dan mereka diem doank di ruangan luas yang sepi pengunjung dan cuma berdiri kalau ada pengunjung masuk, dan duduk kalau sudah tidak ada pengunjung di ruangannya. Kami sampai berpikir, "yaampun, kerjanya sangat membosankan pasti yaa seharian menjaga ruangan begini dan diam saja". Entahlah, intinya kami merasa awkward dan memutuskan untuk pergi ke destinasi selanjutnya : Chinatown.

==========
Chinatown
==========

Kenapa ke Chinatown, karena kita lapar. Sudah mulai malam. Haha~

Jadii, kenapa kita merencanakan makan di Chinatown ? Karena yaa.. namanya juga Chinatown, pasti ada makanan murah + enak, bukan begitu ? Dan di sana pasti banyak jualan barang-barang lucu, jadi kami memutuskan untuk beli oleh-oleh di hari pertama. Karena kami nggak ingin hari kedua atau ketiga nanti disibukkan dengan beli oleh-oleh sembari dikejar-kejar waktu untuk pulang, in case kalau ada apa-apa jadi sudah nyantai gitu lhoo~

Oke, jadi kami jalan kaki sambil menyusuri jalanan dari NGS menuju Chinatown. Hari sudah mulai agak gelap, dan beruntungnya aku bisa nemu spot foto bagus, yaitu deket sungai entahlah apa itu.. Pokoknya bagus. Haha, jadi foto dulu :


Dan ternyata itu adalah Singapore River guys. Hehehe bagus ya, ada resto tepi sungainya juga fancy banget. Ada macem kapal ferry gitu juga buat menikmati senja yang santai.

Di perjalanan, kami haus jadi kami nyari Seven Eleven terdekat buat beli minum (di sini kami kangen banget Indomaret dan Alfamart, karena di sevel sini mahal T_T). Yah gpp, daripada kami dehidrasi yaa. Rasanya seger banget minum minuman rasa-rasa abis jalan kaki jauhh banget sambil bawa-bawa backpack. Oke, kami lanjut jalan dan akhirnya nemuin gate ke Chinatown nya.

Di deket Chinatown juga ada objek yang bagus, yaitu Sri Mariamman Temple. Di situ kami cuma lewat depannya doank karena udah keburu laper banget. Sempet foto-foto dari depan dikit :




Seneng rasanya ngeliat ada beberapa budaya yang kontras tapi bisa hidup berdampingan dengan damai. Dan rasanya bahagia gitu ngeliat orang masih mempertahankan tradisi dan budaya mereka sendiri, di tengah kota yang serba maju gini masih ada sudut-sudut religi yang masih dijaga. Hehe, semoga suatu saat bisa balik lagi dan mengunjungi tempat-tempat seperti ini lebih banyak.

Oke, di Chinatown kami akhirnya memilih makan Nasi Biryani seharga 8 SGD dari sebuah rombong gitu. Dan beginilah penampakan nasi biryani nya :


Enak lho guys, dan porsinya gedee~ Jadi merasa bersyukur abis makan ini karena tentu saja kami membandingkan dengan KFC yang ada di Jewel tadi, yang mana harganya mirip-mirip 8 SGD namun dengan porsi yang beda.

Habis makan, kami hunting oleh-oleh lagi. Di sini banyak sekali oleh-oleh, jadi bisa pilih dari yang mulai 1 SGD sampe yang puluhan SGD juga ada. 


Contoh toko-tokonya macem kayak gitu ya guys. Coba aja nawar, tapi kayaknya susah, meskipun sebenernya ya bisa aja. Aku dari Chinatown beli oleh-oleh coklat banyak banget buat temen kantor sama keluarga. Hahaha, bingung sih mau beli apa dengan budget yang seadanya. Masa iya gantungan kunci or kaos ya kan ? Yah yang penting kan niat mau bawain oleh-olehnya yaa, bukan nominalnyaa~~ (alesan doank, wkwk)

Okee, kelar semuanya tinggal balik ke hotel deh (bukan balik sih, lebih tepatnya kita mau check in karena belum check in juga padahal udah malem wkwk). Dan kami langsung masuk ke MRT nya Chinatown bawa-bawa barang tentengan.

==========
Back to Hotel
==========

Kami turun di MRT Alljunied dan jalan kaki menuju Hotel Fuji di daerah Geylang. Dan di sinilah kami mulai merasa aneh dengan keadaan sekitar, terutama pas sudah masuk area Geylang nya. Seperti yang aku bilang di post sebelumnya, banyak bapak-bapak dan mas-mas nongkrong-nongkrong di luar rumah gitu. Suasana kayak aneh gitu siap diterkam rasanya. Dan akhirnya kami menyimpulkan bahwa Geylang itu memang area khusus dewasa, diyakinkan dengan browsing di Google. Oke deh, jadi kita dapet satu pelajaran yaa, untuk lebih baik survey dulu juga tempat nginep kita itu daerah apa, daerah pasar kah, bisnis kah, pemukiman biasa kah, atau bisa jadi malah kayak tempatku nginep ini : red light district.

Meskipun sebenernya kami nggak kenapa-kenapa sih. Ya aman-aman aja. Nggak ada yang ganggu kami juga sebagai tourist. Namun barangkali jika kalian agak nggak nyaman dengan suasana seperti ini, alangkah lebih baiknya jika survey terlebih dulu. Hehe..

Oke, sampai di hotel saatnya beres-beres, mandi, ngecas apa yang perlu dicas, beli air mineral di deket hotel, dan tidur deh. Siapkan diri buat full day besok di hari kedua~


See you in the next post yaa~

Written by :
Kumara Ranudihardjo
at his room
03072019 19:07

No comments:

Post a Comment