Thursday, December 12, 2013

Dream, Believe, Make it Happen - Que Sera Sera

Membentuk sesuatu yang kita inginkan, meski di dalam mimpi, merupakan hal yang sangat menyenangkan. Kata Agnes Monica sih Dream, Believe, Make it Happen. Banyak orang yang
ingin mencapai kesuksesan seperti Agnes Monica, di bidangnya masing-masing tentunya. Dan oleh karena itu mereka mulai update di Bio Twitter mereka kalimat-kalimat pamungkas Agnes. Ya, mereka menggunakan quote  dari Agnes untuk menyemangati mereka sendiri, supaya proses menuju kesuksesan mereka semakin massive.

Gue, juga salah seorang yang ingin sukses di dunia ini. Sukses yang gue ingin capai bukan di bidang tertentu. Sukses bagi gue adalah berhasil mencapai sesuatu yang gue pengen. Gue nggak pernah dari jaman SD sampe sekarang, bermimpi, bercita-cita, memiliki sebuah profesi tertentu. Ketika ditanya oleh form pendaftaran lomba x,”Apa cita-citamu ?” selalu gue dihadapkan pada kebingungan. Dan pada akhirnya gue berbohong. Gue menulis profesi-profesi elite selayaknya orang-orang tulis dan impikan di khayalan mereka : dokter, pramugara, polisi, businessman, politisi, dosen, and the list goes on. Yang gue tulis di form tersebut adalah konsultan. Benar memang, tapi juga tidak sepenuhnya benar.

Gue nggak pernah pengen menjadi “profesi x”. Yang ingin gue capai dalam hidup ini adalah gue pengen keliling dunia. Itu aja. Gue pengen melihat dunia ini, seluk beluknya, segala isinya, yah meski tidak semua, paling tidak hampir seluruhnya pengen gue lihat. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa untuk melaksanakan cita-cita itu, gue butuh uang yang cukup untuk bisa mengatasi biaya-biaya selama berpetualang itu. Yang otomatis gue peroleh dengan cara cari duit, kerja.

Gue, juga termotivasi dengan orang-orang yang sukses meskipun tidak sejalan dengan bidang gue. Misalnya atlet, penyanyi, businessman, peneliti, politisi, dll. Kesuksesan mereka tentu diiringi dengan income  yang cukup baik pula. Meski uang bukan ukuran kesuksesan,tapi bagi sebagian besar masyarakat, uang tetap menjadi patokan.

Di sisi lain, ukuran kebahagiaan gue adalah ketika gue berhasil mencapai apa yang gue pengen. Payung besarnya tentu saja keliling dunia, bisa ke negara ini, ke negara itu, daerah ini, daerah itu, foto-foto, dan seterusnya. Ketika gue udah bisa melakukannya, gue harap gue bisa bahagia – karena gue belum mencapai satupun darinya. Entah, apakah nanti misalnya jika gue berhasil ke Eropa misalkan, gue bisa aja merasa biasa aja, atau tercapai rasa bahagia itu.

Tapi yang pasti, apa yang menggebu di dalam hati adalah hal itu : perasaan ingin mencoba menjejakkan kaki di tanah lain. Rasa penasaran aja, nggak lebih. Mencoba budaya di tempat lain, karena landasan penasaran aja, nggak lebih.

Kontrasnya, meski gue juga bilang uang bukanlah patokan, tapi apapun yang gue inginkan selalu membutuhkan uang sebagai alat tukarnya. Misalkan, gue juga pengen gadget-gadget yang keren, demi mendukung efisiensi gue ketika keliling dunia kelak, tentu aja gue membutuhkan alat tukar berupa uang untuk membeli fasilitas tersebut. Kalaupun nggak pake duit sendiri, dari hadiah suatu lomba misalkan, tetap saja gue harus berusaha, untuk mendapatkannya, dalam hal ini berusaha untuk bisa juara, biar dapet hadiahnya.

Usaha, dalam quote Agnes bisa kita masukkan dalam aspek ketiga : Make it Happen. Membuatnya terjadi, membuat mimpi-mimpi itu bukan hanya sekedar mimpi, haruslah dengan usaha.  Enak sih sebenernya kalo ada Doraemon yang bisa ngasih kita alat-alat canggih tanpa harus berusaha keras.Tapi masalahnya, Doraemon hanya sebatas komik. Sekarang udah abad 21 cuy, dan Doraemon itu berasal dari abad 22. Perkembangan teknologi yang kea gimana lagi yang bisa dikembangkan selama 100 tahun ?  Gue rasa nggak bakal sempet deh. Karena abad 23 sudah harus ada cucunya Nobita.

Intinya, manusia hanya bisa bermimpi dan berusaha. Ya, kata-kata motivator kea gitu gue rasa memang ada benernya. Masalah nanti bakal terjadi atau tidak, semua itu berada pada tangan Yang Mengatur Ini Semua. Entahlah siapa yang mengatur ini semua, kita sebagai manusia hanya bisa berspekulasi, apakah ia Tuhan atau orang lain di luar sepengetahuan kita.

Dream, Believe, Make it Happen. Kata-kata Agnes Monica yang sangat fenomenal. Membuat para pemuda-pemudi tanah air beramai-ramai mencoba untuk mengikuti jejak kesuksesan Agnes. Begitu pula dengan gue, yang meskipun tidak lantas serta merta menjadikan quote Agnes tersebut sebagai motto hidup, namun gue tetep berusaha untuk mengejar apa yang gue inginkan di hidup ini : kebahagiaan.

Yang perlu diingat adalah, gue nggak pengen merasa terbebani dengan cita-cita gue sendiri. Obsesi yang terlalu berlebih menurut gue justru akan jadi racun yang bikin tubuh kita sendiri hancur. Gue inget, Petang Kreatif (PK) Filsafat 2013, yang gue jadi Black Man di sana, yang bikin penonton terkesima, meski nggak juara. Di PK tersebut, tema utama yang diusung adalah Que Sera Sera. Bahasa Italia yang berarti Whatever Will Be, Will Be. Ya, apapun yang terjadi, terjadilah. Hal ini yang gue ambil sebagai pelajaran dari pementasan teater di PK itu. Manusia hanya bisa berusaha semampunya, apapun yang terjadi, segalanya di luar kehendak manusia. Keputusan utama tetap berada pada kuasa Yang Mengatur Segalanya.

Jadi, gue nggak pengen merasa terbebani, karena gue berkomitmen bakal tetap berusaha. Meskipun kegagalan menerpa, gue yakin dan harus yakin kalo gue lupa, bahwa segalanya itu sudah ada yang mengatur. Meski sampai mati nanti gue tetep nggak bisa mencapai apa yang gue inginkan, gue Cuma tinggal berasumsi, “Oh, ternyata takdir gue emang nggak kea gini”. Tapi asumsi itu nggak lantas membuat gue berputus asa, gue nggak akan dan nggak boleh (kalau lupa) putus asa, dan tetep harus berjuang. Karena Yang Mengatur Segalanya ini mungkin akan mempertimbangkan kemauan gue kalo gue berusaha keras dan ngotot terus dengan cita-cita gue, dan siapa tahu Ia akan mengubah takdir gue.

Written by :
Kumara Ranudihardjo
At Ochy’s Boarding House
Waiting for my french fries
12122013-13:57

4 comments:

  1. Hai kuma,

    Ak terharu dng cita2mu.
    Pegang terus mimpimu. Bakar deng mimpi dengan semangatmu...krn semangat adalah energi seajaib matahari yang tidak akan pernah lelah menyinari mimpimu.

    Around the world. Akhirnya ak tau mengapa kita berada di frekwensi dan gelombang yang sama.

    Koreanis novelis
    Bintangku jatuhlah sekali lagi...

    ReplyDelete
  2. Hai kuma,

    Ak terharu dng cita2mu.
    Pegang terus mimpimu. Bakar deng mimpi dengan semangatmu...krn semangat adalah energi seajaib matahari yang tidak akan pernah lelah menyinari mimpimu.

    Around the world. Akhirnya ak tau mengapa kita berada di frekwensi dan gelombang yang sama.

    Koreanis novelis
    Bintangku jatuhlah sekali lagi...

    ReplyDelete
  3. Hai mas Kuma,
    untuk yang ke sekian kali aku membaca post yang isinya ada kaitan dengan impian maskum, semoga dengan banyaknya pengunjung yang membacanya, akan banyak doa yang mereka panjatkan untuk maskum.
    Jangan lupa untuk selalu berbuat baik dimanapun, kapanpun. Menurutku ini juga salah satu usaha untuk menunjang kesuksesan maskum kelak.
    Selamat berpetualang =)))

    ReplyDelete
  4. As somebody who didn't have confidence in future prediction not too long ago, I decided to give it a shot. ramalan 4d

    ReplyDelete