Thursday, July 25, 2013

Meniti Karir di Universitas

Nggak cuman setelah lulus studi kita bisa meniti karir, ternyata kita bisa meniti karir bahkan ketika kita masih berkuliah ! Fenomena ini gue tangkep terutama ya setelah gue masuk menjadi mahasiswa. Dan tentu aja setelah aktif berorganisasi dan mengikuti kepanitiaan. Paradigma yang gue pake juga paradigma mahasiswa aktifis sih, sama kea yang kita lihat di televisi dan media-media kampus. Tapi, gue menyadari fenomena jenjang karir di Universitas ini setelah gue melihat obsesi Diana.


Jadi, gue ama Diana sama-sama pengen bisa produktif di masa-masa kuliah. Dan otomatis, kami mengikuti kegiatan-kegiatan positif termasuk organisasi kemahasiswaan, kepanitiaan acara kampus, dan sebagainya. Di tengah perjalanan kami mengarungi organisasi ini, Diana bilang tentang plan-nya untuk setahun ke depan dan tahun depannya pula. Dia bilang ama gue kalo tahun kemaren dia udah jadi staff, tahun depannya kalopun dia mau masuk di kepanitiaan yang sama, dia pengen naik pangkat jadi penanggung jawab ( PJ ), project officer ( PO ) ataupun Badan Pengawas ( BP / SC ).

Dari situ gue merenung.

Dan iya juga !
Di setiap organisasi itu pastilah ada struktur dan juga garis komando. Dan karena gue ketika SMP dan SMA nggak ikutan OSIS, pengetahuan keorganisasian gue masih gambaran besar aja, yah meskipun gue pernah jadi ketua ekskul juga, cuman saat itu gue masih banyak membutuhkan bantuan temen-temen dari OSIS juga.
Nah, di Universitas ini, dan terlebih lagi UI cuy, sangatlah banyak kegiatan dan organisasi kemahasiswaan. Kegiatan, acara, dan kepanitiaannya sungguh sangat banyak. Dari mulai BEM, DPM, MWA, UKM, BO, BSO, HMJ, Komunitas, dan segala macemnya tentunya membutuhkan suatu kepengurusan dan struktur organisasi. Dari sana bisa kita logika juga, pasti ada yang namanya ketua, wakil ketua, sekretaris, sie bidang ini, sie bidang itu, bendahara, dan lain sebagainya di tiap organisasi. Tentu di posisi kalangan atas dihuni oleh BPH ( Badan Pengurus Harian ) seperti ketuanya, wakilnya, sekretaris umumnya, bendaharanya, manajer bidangnya, penanggungjawabnya dan semacamnya. Sementara itu, di kalangan-kalangan bawah, artinya kalangan yang jarang dilibatkan dalam rapat bos besar, adalah kalangan staff. Ya, kea gue ini.

Melihat hal itu, inget kan dengan gambaran sebuah perusahaan dan sistematikanya ketika kita masih kecil ? Waktu gue kecil itu, gue melihat orang-orang dewasa menggebu-gebu pengen jadi manajer, CEO, kepala bidang ini itu, dan segala macem istilah keren lainnya di perusahaan. Sementara itu gue juga mengenal istilah staff, yang kerjanya paling keras dan sangat teknis, yang notabene merupakan 'bawahan'.

Ternyata di dalam kehidupan kampus, gue melihat fenomena itu.


Mereka yang awalnya hanya staff bagian keuangan perusahaan A, menggebu-gebu ingin menjadi kepala bagian keuangan perusahaan A tersebut.
Mereka yang awalnya ditahun pertama kuliahnya hanyalah staff di divisi Acara sebuah kepanitiaan acara kampus, bercita-cita pengen jadi Penanggung Jawab divisi Acara di kepanitiaan tersebut tahun depan.

Yak, sangat mirip.

Hal ini tentunya karena tuntutan dunia kerja pula.
Mahasiswa yang mengikuti kepanitiaan, menurut gue 80%-nya mengikuti kepanitiaan atau organisasi tersebut karena sertifikasi dan pengalaman organisasi yang dapat menjadi poin plus di lembaran CV mereka nantinya setelah lulus kuliah. ( Meskipun ini hanya menurut perasaan gue, nggak ada studi tertentu yang bisa gue berikan sih.. )
Ya, setelah lulus kuliah, bayangan mereka adalah apply dan submit CV mereka ke perusahaan tertentu dengan membidik bidang-bidang yang mampu memberikan mereka penghasilan yang berkecukupan. Untuk itu, daya saing mereka sangatlah diuji terutama dalam CV.
Di dalam CV, masyarakat kontemporer cenderung memandang seorang Penanggung Jawab sebuah acara tertentu itu lebih kompeten dan memiliki skill leadership lebih baik daripada seorang Staff dari divisi yang sama. Ketika seorang Project Officer sebuah acara besar di kampus melamar pekerjaan di perusahaan tertentu, peluangnya untuk diterima akan lebih besar daripada seorang Staff yang melamar pekerjaan di perusahaan yang sama.

Ya, itu adalah pandangan umum. Ya meskipun tidak 100% kenyataan seperti itu, namun pola umum di masyarakat memang seperti itu. Oleh karena itulah, sebuah organisasi seperti BEM misalkan sangatlah diminati oleh mahasiswa jaman sekarang demi karir mereka ke depannya.

Dengan catatan, seorang mahasiswa baru (tahun pertama) di kebanyakan kasus, tidak diperkenankan menjadi penanggung jawab sebuah bidang tertentu, apalagi menjadi ketua organisasinya !
Tentu mereka semua harus memulainya dari bawah, yakni level Staff.
Baru setelah mereka melewati tahun-tahun Staff mereka, mereka bisa mengajukan diri menjadi Penanggung Jawab bidang tersebut ataupun promosi menjadi ketua organisasi tersebut.

Contoh lain, seperti di OKK UI, kegiatan orientasi mahasiswa baru Universitas Indonesia, mahasiswa yang mengajukan diri menjadi Project Officer harus memenuhi syarat yakni pernah menjadi panitia juga di OKK UI di tahun sebelumnya. Alasannya adalah supaya calon Project Officer memang benar-benar matang dan mengerti bagaimana acara tersebut itu diselenggarakan serta esensinya seperti apa. Ya wajar lah, masa' iya mengajukan diri menjadi Ketua Pelaksana kalo nggak ngerti acaranya sendiri kea gimana ?

Jadi di situlah titik yang menjadi celah bagi para mahasiswa aktifis di kampus, yakni mengikuti organisasi dan kepanitiaan di awal-awal perkuliahannya, yang kemudian membidik posisi yang lebih tinggi di organisasi/kepanitiaan tersebut tahun depannya.

Memang tidak semua mahasiswa memiliki motif yang sedemikian rupa. Ada juga mahasiswa yang bertipe 'nyaman aja jadi Staff terus-terusan'.
Yak, sekali lagi tetap saja pola umum yang terjadi adalah seperti yang gue jelaskan tadi, mencoba untuk meniti karir di Universitas.

Dan gue, yang telat banget untuk memulai keaktifan mengikuti kegiatan kemahasiswaan ini, sedikit menyesal kenapa gue nggak mengikuti kegiatan-kegiatan ini ketika gue masih di tahun pertama. Karena jika gue udah memiliki pengalaman di tahun pertama, maka gue bisa membidik posisi yang lebih baik di tahun depannya, yaitu tahun ini.
Cuman gue nggak menyesal. Karena ini lebih baik daripada nggak mengikuti kegiatan sama sekali dan nggak produktif ketika kuliah. Lebih baik lah, daripada gue nganggur di kosan nggak ngapa-ngapain kerjaannya cuma kuliah, pulang, makan, tidur dan kembali lagi.
Bagi gue, gue menikmati aja proses ini. Di sini gue nggak rugi, gue bisa mengembangkan diri gue menjadi lebih baik lagi. Meskipun gue juga berharap bisa naik jabatan juga di tahun berikutnya, gue nggak terlalu berobsesi untuk harus 'naik pangkat'. Karena ya emang gue sendiri terlanjur telat, telat mengikuti organisasi-organisasi ini.
Cukup lah buat gue ini menjadi pengalaman berharga, meskipun nggak bisa menjadi poin yang brilian di CV gue kelak, paling tidak gue bisa menambah teman, koneksi, dan juga memori indah semasa menjadi mahasiswa.

Seneng.
Ya, seneng banget gue bisa kenal anak-anak dari Fakultas lain, dari Jurusan lain. Bercanda tawa dan seru-seruan, ngakak bareng, susah bareng, kerja bareng,  foto-foto.. Dan semua itu paling nggak bisa gue ceritakan ke anak cucu.
Hahahaha...

Jadi, bagi kalian yang tertarik untuk meniti karir di Universitas, sekalian pemanasan sebelum kalian terjun langsung di lapangan kerja, ada baiknya apabila kalian merencanakan organisasi apa saja yang akan kalian ikuti sejak dini, yakni sejak tahun pertama kalian masuk di Universitas.

Dan semoga, kita semua sukses !
Amin
:D


Written by :
Kumara Ranudihardjo
At his boarding room
Going home tomorrow
25072013-16:29

2 comments:

  1. woo, kuma sekarang aktivis yak, hahaha.
    gutlak yak,
    eh iya, kadang lebih enak jadi staff loh daripada jadi jajaran petinggi.
    jajaran petinggi itu mentalnya harus lebih kuat dari baja, godaannya banyak, kadang bikin orang lebih sensi daripada biasanya ._.
    hahahhaha,

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaiyadonk vi, kalo gak gitu mana ngeksis guehh.. haahahaha.. tapi untuk jajaran petinggi di ranah 'latihan pra dunia kerja' seperti mahasiswa ini keanya lumayan asyik deh.. hehehe

      Delete