Monday, November 26, 2012

Faraway


Apa makna "Hidup di perantauan" ?
Orang kerap kali mengatakan hal-hal yang melankolis ketika mencoba menjelaskan pertanyaan seperti itu.

Orang katakan, hidup diperantauan membuat kita mandiri

Membuat hidup kita lebih berarti, dengan mungkin bekerja mengadu nasib di kota besar
Memperbaiki taraf hidup, mencari kerja, ingin lepas dari kehidupan di daerahnya, atau apalah
Ada juga yang mengidentikkan hidup di perantauan dengan gambaran kolong jembatan, rumah kumuh, hidup tidak berkecukupan, ketika hari raya Idul Fitri datang tak bisa pulang ke kampung halaman lantaran biaya
Gambaran yang melankolis
Memang, ada benarnya, sih...

Tapi itu kata orang
Hidup di perantauan susah dijelaskan bagaimana rasanya
Kalau aku bilang, hidup di perantauan hanya bisa dimengerti oleh orang yang benar-benar hidup di perantauan
Kita nggak bisa dengan secara gamblang menjelaskannya pada orang lain, ketika kita mengalaminya, maka kita mengerti tentangnya


Bagiku, hidup di perantauan jelaslah tidak semudah dan tidak senyaman di daerah sendiri
Tentu
Sebagian besar perantau pasti mengiyakannya
Akan tetapi satu  hal yang ingin aku angkat di artikel ini, hidup di perantauan bagiku saat ini sama dengan kebebasan kita untuk berkontribusi bagi daerah rantauan direpresi.

Kenapa aku katakan seperti itu ?

Mungkin iya anggapan itu hanya sesaat, namun hal ini nyata, paling tidak bagiku, saat ini.
Kebebasan kita untuk berkontribusi sedikit berkurang.
Ketika diminta tolong untuk mencarikan tempat persewaan, aku tak tahu
Mau mencari tahu pun, this is not my territory, I don't know much about this land, I can't freely wandering around without any aid such as motorcycle like when I'm at my hometown.
Meskipun ingin, tapi tetap saja banyak kendala.


"Yah, gampang saja sih, hadapi aja kendala itu.." like I said to my friend when he's in trouble.
But if I emphasize my effort to this kind of activity, I'll abandoning my main duty as a student here.. I just, can't..

Ketika diminta membantu bagian properti pun, I don't have such tools to make such drama property, unless I'm near to my house, I'll take my tools from home..
Hmmm.. Bagi temen-temen yang memang penghuni daerah ini, tentu harusnya dapat berkontribusi lebih banyak.. Apalagi kalau kalian massih berpangku pada orangtua..
Kadang aku berpikir, jangan-jangan orang mengecap aku sebagai orang yang nggak mau susah, nggak mau berusaha, nggak mau susah payah.. dan segala sinonimnya..
Ada benarnya memang
Lucu kalau aku mengingkarinya
Tapi setidaknya aku memang ingin membantu
Dengan kondisi psikologis sebagai bukan orang perantauan, mungkin aku bisa membantu secara lebih maksimal
Jadi, maafkan aku, kondisi ini yang memaksaku
Mau diubah memang, namun masih dalam proses.. Maka, tunggulah..


Written by :
Kumara Ranudihardjo
With an exhaustion
At his boarding room
26112012-18:24

No comments:

Post a Comment