Friday, March 8, 2013

Harlem Shake di Sekolah , Pantaskah ?

Beberapa minggu yang lalu, saya udah tau kalo di kampung halaman sedang maraknya pembuatan video Harlem Shake di 2 SMA favorit di Tulungagung. Nah, saya salah satu alumni dari salah satu dari dua SMA tersebut. Saya sih ngakak aja liat tingkah mereka, there's no problem at all. Lucu aja gitu dan terkesan dengan kreatifitas mereka. Nah lhoh, namun tiba-tiba di group Facebook yang berisikan alumni-alumni sekolah saya dulu, muncullah suatu post yang membuat kita terguncang, eh nggak sih mungkin saya aja yang terguncang.. -_- 


Jadi begini, setelah beberapa minggu saya menjalani aktifitas seperti biasa, bahkan setelah kehadiran fenomena harlem shake ini, tiba-tiba ada postingan dari seorang kakak kelas saya, yang berarti sama juga donk seorang alumni seperti saya. Cuman beda angkatan aja. Nah intinya, senior ini miris dan prihatin akan SMA nya karena membuat video Harlem Shake ini. Hmm, karena postingannya udah dihapus karena mungkin dianggap kontroversial, jadi saya kira-kira aja ya dia ngomongnya kea gimana..

Intinya, kok anak-anak SMA kita sekarang kea gini ya, nggak kea dulu yang berkalikali juara OSN lalalala, => intinya berprestasi. Dulu aja SMA ini ketat banget peraturannya, nah sekarang ? Sampe naik-naik bangku segala.. Miris banget intinya gitu.

Nah, tidak berhenti sampai disitu, kekagetan saya bertambah setelah melihat beberapa komentar yang masuk di postingan tersebut. Kebanyakan dari mereka mendukung opini dari si senior saya ini. Nah intinya mereka bilang kalo SMA saya dan mereka itu udah 'ajur' => rusak.
Nah lhoh, saya otomatis bergejolak donk. Saya udah mengetahui fenomena ini dari beberapa minggu sebelum postingan kritik ini muncul. Dan saya tidak menganggap fenomena ini sebagai suatu masalah yang perlu diprihatinkan. Tapi tiba-tiba ada yang berbeda pendapat, menganggap fenomena ini adalah hampir semacam aib bagi sekolah, dan lagi yang menyetujuinya banyak.
Yah, kebanyakan sih yang mengiyakan pernyataan si senior ini adalah temen-temen seangkatannya juga. Tapi meskipun begitu, otomatis pendapat saya berseberangan donk sama mereka. Dan gatel di hati akhirnya ikutan komen menyuarakan the opposite.

Saya komen deh, intinya, saya nggak bisa paham kenapa kalian mencerca video ini. Itu kan harlem shake yang ditujukan buat lucu-lucuan aja. Fenomena ini kan mendunia jadi harusnya kita tau lah ya kalo video kea gini tuh emang niatnya buat refreshing dan lucu-lucuan aja.
Nah, durasi video harlem shake juga nggak sampe 3 menit. Jadi bikinnya juga nggak sampe 5 menit. Jadi, kemungkinan pembuatan video Harlem Shake di sekolah saya dan mereka ini ada 4 :

1. Sebelum sekolah dimulai
2. Jam kosong - nggak ada guru yang sedang mengajar
3. Waktu istirahat
4. Setelah jam sekolah usai

Nah, dalam video itu, kita nggak bisa mengetahui detil kapannya video itu dibuat.

Yang jelas, kita bisa asumsikan bahwa pembuatan video ini adalah di saat dimana lagi nggak ada guru di kelas tersebut. Nggak ada guru = nggak ada pelajaran = jam kosong/sebelum sekolah/usai sekolah/istirahat.
Nah, kalo memang mereka membuat video itu di saat senggang, no problem lah bagi saya ya. Kecuali kalo ternyata yang mengawasi video itu adalah gurunya, ya silahkan diprotes habis-habisan pake demo mogok makan di depan DPR -_-
Tapi disini kita nggak cukup bukti bahwa mereka bertindak di luar koridor akademis.

Jadi saya nggak setuju kalau para senior saya ini accuse SMA saya dan mereka ini 'ajur' tapi dengan argumentasi menggunakan video Harlem Shake ini. Video Harlem Shake di sekolah nggak ada hubungannya sama menurunnya prestasi Sekolah.

Saya sendiri setuju kok kalau kualitas SMA saya dan mereka ini udah nggak sebaik pas jaman-jaman saya dan sebelumnya. Bisa dilihat kok dari berbagai aktifitas akademis mereka, ini sih pantauan dari para alumni ya. Jadi intinya saya setuju dengan penurunan kualitas SMA ini. Tapiiii, saya nggak setuju kalau keprihatinan terhadap SMA saya dan mereka ini didasarkan pada kemunculan video Harlem Shake ini. Iya kan ?

Nah, setelah saya komentar, ada yang pro dengan saya, ada yang pro dengan si senior ini. Saya sih oke-oke aja ada perbedaan pendapat, cuman kalau ada perbedaan pendapat, bagi saya sih perlu disuarakan, dan saya udah menyuarakan itu. Jadi intinya => no problem.
Senior saya ini kemudian melakukan pembelaan diri. Intinya, paling nggak, kalo bikin video kea gitu
tuh jangan pake seragam dan jangan di sekolah lokasinya. Biarpun 5 menit, tapi bisa merusak pandangan baik orang ke sekolah. Terus banyak yang nge like gitu kan para pendukung kubu kontra Harlem Shake sekolah ini.

Hihihihi, saya nggak komentar lebih lanjut sih. Bagi saya yang penting pandangan saya yang tidak menganggap harlem shake sekolah ini suatu aib sudah tersuarakan.
Tapi akhirnya jadi ada ide untuk membagikan fenomena ini pada pemirsa WTP sekalian. Karena argumentasi terakhir dari senior saya ini cukup bagus untuk dijadikan pertimbangan apakah Harlem Shake di sekolah ini berakibat baik atau tidak.

Saya dan senior yang kontra ini udah kenal kok. Hihihi dan hubungan kami baik-baik aja. Hihihi tapi keliatannya si mbaknya marah nih sama saya.. Hihihi maap ya mbak bukan bermaksud buruk, cuma menyampaikan pandangan aja. Jangan marah ya mbak, hihihihi mmuah mmuah mmuah..:D

Nah, bagaimana dengan pemirsa sekalian ? Pro atau Kontra dengan Video Harlem Shake anak sekolahan ?

Oh iya, gambar di postingan ini bukan cuma berasal dari video Harlem Shake SMA saya dan mereka, namun juga dari video Harlem Shake SMA favorit satunya lagi.. Hihihi.. Demam Harlem Shake emang :D

Written by :
Kumara Ranudihardjo
At UI central library
Going to class soon
08032013-12:53

2 comments:

  1. menurut saya, okelah have fun tapi jgn di sekolah pake almamater. kalau masalah itu di lakukan pada jam kosong berarti gak ada guru , kenapa gak buat hal lain yg positif aja lo. toh juga udah kelas 12.
    just opinion.
    setiap orang kan punya pandangan berbeda buat gimana have fun itu. tapi yg namanya sisi etika itu ya harus diperhatikan, dimana kita harus menempatkan diri, menempatkan kegilaan sebagai seorang remaja sesuai etika. cerdas dan selektif tapi tetep punya high sense of humor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin ini bisa dijadikan pelajaran buat kita semuanya ya

      thanks komentarnya anita :D
      simak isu-isu lainnya ya di WTP :D

      Delete