Wednesday, March 20, 2013

Pemulung Bernama Wahyudi


Halo pemirsa WTP. Lama nggak update yah, hihihi gara-garanya nih Author sedang melakukan perjalanan selama 5 hari dalam rangka "Long Spiritual Journey". Tenang aja, Long Spiritual Journey rencananya akan mengisi halaman WTP juga kok, tinggal tunggu tanggal terbitnya aja yaa. Jadi, yang kita bahas di sini adalah cerita dari Ochy. Setelah balik ke kampus, Ochy nyeritain kalo hari sabtu kemaren itu dia nonton salah satu acara di TV. 




Nah, ceritanya adalah ada seorang pemuda yang kata Ochy ganteng, kea Bisma SM*SH yang kuliah di FE salah satu Universitas entah dimana. Uniknya, dia bisa kuliah disana adalah karena dia bekerja sebagai pemulung ! Nah, intinya sih dia nggak kelihatan banget kalo seorang pemulung yang identik dengan kotor-kotoran lalalala silahkan lanjutkan sendiri. Nah ini beda ! Bahkan kata Ochy, ada temennya yang artis sekampus sama dia dan kaget kalo ternyata dia ternyata pemulung. Beneran nggak keliatan kea pemulung lhoh pemirsa.. Liat deh itu fotonya diambil dari detik.com tuh, kata Ochy sih waktu tampil di TV rambutnya udah nggak gitu lebih pendek lagi udah dipotong gitu.
Dan liat gambar disampingnya, itu ketika dia memulung.
Dia bener-bener nggak jijik atau apa ketika mengerjakan pekerjaannya. Kata Ochy lagi nih, banyak yang tersentuh sama cita-cita mulia dia yang memulung untuk ditabung duitnya untuk kuliah.

Such a great person exist. Yang kita bahas disini adalah ketekunan, keuletan dan kegigihan si mas Wahyudi ini dalam mengarungi kehidupan yang kejam ini.. wakakakaka.. Iya donk, kata Ochy nih, waktu dia liat berita itu, dia langsung inget gue yang selama ini curhat galau segala macem dari mulai masalah cinta, keuangan, sosial, budaya, politik, ekonomi.. =_=

Yap, jadi intinya, Ochy ngasih saran ke gue agar mencintai apa yang gue kerjakan. Ya, seperti mas Wahyu ini, gampang banget deh, kita cuma butuh satu kalimat ini "Love What You Do".
Ketika kita mencintai apa yang kita kerjakan, kita akan enjoy dengan pekerjaan kita no matter what the others think. Yap, sesuai banget sama keinginan gue yang pengen jadi kea kucing di depan GreenT perpus yang telentang tiduran di tempat umum sambil nguap menggeliat enak banget nggak peduli diliat orang banyak.

Ya, gue pengen banget kea gitu. Seperti Mas Wahyu, juga seperti Kucing.

Nggak peduli dengan kesuksesan orang lain, dalam arti nggak perlu susah-susah iri hati merasa tertekan dengan kesuksesan orang lain, dan berbagai idiom lain yang tepat untuk menggambarkannya. Oke, seharusnya kesuksesan orang lain itu harusnya jadi motivasi dan cambuk semangat yang bagus, tapi kadang gue nggak bisa tenang ketika orang seumuran gue udah bisa berhasil dapet penghargaan ini itu, dapet duit sendiri nggak nyusahin orang tua and the list goes on..

Yah, Ochy melanjutkan ceramahnya dengan cerita ketika ia ngeliat tukang es potong yang bekerja dengan senyum yang ikhlas banget. Jadi suatu waktu tuh si Ochy ini ngeliat pak tukang es potong ini motong es dan memberikan es nya ke anak kecil yang lagi beli esnya ini dengan senyum yang ramah banget, yang ikhlas banget sampe si Ochy ini senyum sendiri.

Dan gue waktu itu udah teary banget. Ngena juga ke gue meskipun nggak mengalaminya secara langsung. Nggak tau kenapa ya, emang gue juga suka terharu ngeliat fenomena mengharukan seperti itu. Orang-orang yang menjalankan pekerjaannya dengan suka cita tanpa protes tanpa keluhan sedikitpun. Mereka mencintai apa yang mereka kerjakan. Dan gue pengen banget kea mereka-mereka yang inspirer sejati ini.

Nggak peduli seseorang dari FISIP berhasil ke luar negri selama seminggu lebih, nggak peduli seorang di Malang jadi pengusaha muda yang sukses, nggak peduli kolega BEM dan DPM bentar lagi mau semacam summer camp 3 bulan di Italia, nggak peduli seorang cewek bisa dengan mudahnya ke Dubai, nggak peduli temen sekamarku asrama dulu bisa konferensi di LN kemanamana, dan nggak peduli kalo pasanganku duta wisata bisa menang lomba-lomba nasional.

Tapi sayangnya gue nggak bisa nggak peduli dan tertekan dengan prestasi dan pencapaian sedemikian rupa. Yang gue sendiri pun sungguh sangat ingin mencapainya. Gue bisanya cuma iri hati dengki, nggak melakukan apa-apa, menuliskan kekesalan di blog, curhat ke sana sini, namun tidak melakukan langkah konkrit untuk mencapai prestasi semacam mereka.

Untuk itulah, gue akhirnya sepulang dari Long Spiritual Journey ini seakan menemukan secercah harapan baru untuk memulai hidup dengan lebih baik. Memulai langkah-langkah yang pasti demi masa depan yang gue inginkan sendiri.
Thanks to my Long Spiritual Journey dan juga thanks to Ochy uda nyeritain cerita tentang mas Wahyu ini, juga thanks buat mas Wahyu dan bapak tukang es potong yang akhirnya memberikan inspirasi banget buat gue.

Written by :
Kumara Ranudihardjo
At UI central library
Back to Blog !
20032013-15:35

5 comments:

  1. Wah ini yg di Hitam Putih..
    Dubai apa Abu Dhabi tuh?

    ReplyDelete
  2. Lagi-lagi membawa-bawa saya, pemirsa!! kenapa tidak anda sebut saya sebagai "bukan bunga" atau "Hamba Allah" -____- hahahaha.
    Ya, biar bagaimanapun saya senang bisa berbagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaudah, pengen banget disebut bukan bunga ya.. wakakaka.. halo bukan bunga. :D

      Delete
    2. yeeee orang cuma becanda sih :p gapapa sebut-sebut gue aja terus, gue senang koq disebut sebut >///< hahaha nanti gue gentayangin deh 3:D

      Delete